Bagaimana cara menguatkan keimanan kepada Allah dan hari akhir?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sangat penting untuk diperhatikan. Cara menguatkan keimanan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, di antaranya:
Pertama: Tadabur Al-Qur’an.
Keutamaan membaca Al-Quran
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam berupa kalam Allah yang diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan membacanya termasuk ibadah. Satu huruf satu kebaikan dan satu kebaikan itu akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : من قرأ حرفًا من كتابِ اللهِ فله به حسنةٌ، والحسنةُ بعشرِ أمثالِها لا أقولُ (الـم) حرفٌ ولكنْ (ألفٌ) حرفٌ و(لامٌ) حرفٌ و(ميمٌ) حرفٌ. رواه الترميذي: 2910
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah (al-Quran) maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf tapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf. HR: Imam Tirmidzi: 2910.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا. الأنعام: 160
Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. QS: Al-An’am: 160.
Mentadabburi al-Quran dengan cara perhatian terhadap Al-Quran dan rajin membacanya, memahami dan merenungi kandungan al-Quran akan dapat meningkatkan kekuatan iman seseorang karena dalam al-Qur’an banyak sekali disebutkan permasalahan-permasalahan yang sangat agung di antaranya:
- Tentang keadaan hari akhir/kiamat, Bagaimana keadaan hari akhir tersebut, Bintang-bintang berjatuhan, langit di gulung, bumi gonjang-ganjing dilanda gempa, lahar keluar dari perut bumi, manusia kebingungan seperti laron yang beterbangan, bumi ini diratakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala semua manusia akan mati. Kemudian mereka akan dibangkitkan dari alam kuburnya, dikumpulkan di padang mahsyar untuk dimintai pertanggung jawaban dari amal-amal yang telah mereka lakukan selama di dunia ini dan lain-lain yang merupakan gambaran keadaan hari kiamat yang sangat menakutkan.
- Tentang surga dan neraka, bagaimana kenikmatan surga yang begitu menggiurkan, taman-taman yang indah, buah-buahan yang selalu ada dan rasanya sangat nikmat, istana-istana yang terbuat dari emas, bidadari-bidadari yang cantik jelita, sungai madu, sungai susu, sungai khomer dan kenikmatan-kenikmatan lain yang sangat banyak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan tidak juga bisa dibayangkan bagaimana indah dan lezatnya kenikmatan-kenikmatan yang ada di surga itu. Yang merupakan kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terdengar telinga dan belum pernah terbersit sama sekali di hati manusia.
- Kemudian bagaimana keadaan neraka yang sangat menakutkan berupa siksaan yang bertubi-tubi dan terus menerus, api yang menyala-nyala yang panasnya tujuh puluh kali lipat panas api dunia, makanannya berupa makanan yang berduri, yang tidak bisa mengenyangkan dan tidak bisa menggemukkan, minumannya berupa cairan tembaga yang panasnya tidak terkira dan sanggup menghancurkan seluruh isi perut, atau berupa cairan nanah yang sangat menjijikkan.
- Tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah yang maha indah yang memiliki makna yang sangat agung secara hakiki.
- Tentang para rasul alaihimush shalatu wa salam dan umat-umat mereka, bagaimana perjuangan mereka dalam berdakwah, pahit getirnya perjalanan dakwah yang mereka lalui, tantangan-tangan yang mereka hadapi dan juga bagaimana mereka tetap kokoh di atas jalan dakwah meskipun terusir dari kampung halamannya, ditolak dakwahnya, diancam mau dibunuh, tidak dipedulikan oleh umatnya, di caci maki, disebut sebagai orang gila, tukang sihir, dukun, penyair dan lain-lain. Kemudian bagaimana akibat yang dialami oleh umat yang menentang para rasul itu yang akhirnya mereka dibinasakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan mendapatkan azab yang sangat pedih.
Semua itu akan dapat menguatkan keimanan seseorang kepada Allah dan hari akhir.
Orang yang mau mentadaburi Al-Quran akan semakin kuat imannya dan Istiqomah agamanya, apabila Allah subhanahu wa ta’ala memberi taufik kepadanya. Di sini saya akan menyampaikan sebuah nasihat untuk seluruh kaum mukmin baik laki-laki maupun perempuan yaitu agar mereka memiliki perhatian terhadap Al-Quran dan senantiasa membacanya. Karena orang yang mau mentadaburi makna-maknanya, dan menerimanya dengan niat yang benar dan dengan tujuan yang baik untuk mengetahui tentang Allah subhanahu wa ta’ala maka imannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala akan bertambah kuat.
Demikian juga hendaknya niat mentadaburinya untuk meningkatkan keimanannya kepada hari akhir, untuk mengamalkan apa yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ala dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya serta agar bermanfaat kelak. Agar sukses di dunia ini dan di akhirat kelak.
Kedua: mempelajari hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Akhlaknya, dan akhlak para sahabat serta akhlaknya orang-orang pilihan akan dapat meningkatkan keimanan seseorang kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena dengan membaca hadis-hadisnya seseorang akan dapat mengetahui sejarah beliau, apa yang telah beliau dan para sahabatnya lakukan, bagaimana semangat mereka dalam mengerjakan kebaikan dan bagaimana takutnya mereka kepada Allah subhanahu wa ta’ala, semua bisa dijadikan sebagai teladan dan dorongan untuk melakukan hal yang sama sebagaimana yang telah mereka lakukan. Kemudian bersungguh-sungguh dalam meneladaninya. Ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan seseorang kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Ketiga: Muhasabah/Intropeksi diri dan mengingat kematian yang bisa datang sewaktu-waktu.
Apa yang telah dikerjakan? Apa yang telah dipersiapkan untuk negeri akhirat? Supaya bisa mempersiapkan diri untuk menghadapinya sebelum kematian itu datang. Muhasabah diri dan melihat apa yang telah dilakukan untuk kepentingan akhirat termasuk perkara yang dapat menguatkan keimanan seseorang. Dan juga dapat membantu meningkatkan semangat untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan rasul-Nya. Dapat membantu untuk segera bertobat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari perbuatan dosa yang telah dilakukannya dan dari kekurangannya dalam beribadah. Semua itu merupakan perkara yang dapat digunakan untuk menguatkan keimanan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan termasuk sebab untuk selalu mengingat akhirat dan untuk mempersiapkannya.
Keempat: Mencari teman yang shalih.
Dengan memiliki teman yang shalih, selalu bersama dan bermajelis dengan mereka akan menyebabkan seseorang mampu mencontoh akhlak teman-temannya yang shalih itu, dapat belajar dari mereka dan mereka pun akan mengingatkannya kepada negeri akhirat dan membantunya untuk meraihnya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
عن أبي هريرة، عن النبي -صلي الله عليه وسلم – قال: المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang itu tergantung kepada agama teman dekatnya maka hendaknya salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi teman dekatnya.” HR: Imam Ahmad, 8/307/8396.
Kelima: Selalu menghadiri majelis-majelis ilmu.
Berjalan untuk menuntut ilmu, hadir di majelis-majelis ilmu, mengambil faedah di majelis-majelis tersebut. Mendengarkan dengan baik ketika sedang ada khutbah Jumat ataupun khutbah-khutbah lainnya yang bermanfaat, mendengarkan bacaan al-Quran, mendengarkan nasehat-nasehat dan wejangan-wejangan yang baik. Mendengarkan seminar-seminar tentang agama Islam. Dapat menyebabkan hati menjadi lembut dan kuat imannya.
Menghadiri majelis taklim banyak sekali keutamaannya selain dapat menguatkan keimanan seseorang juga orang yang rajin menuntut ilmu akan mendapat pahala yang sangat besar di akhirat kelak, sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam hadisnya,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ. رواه أحمد: 14/22/83316.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menempuh satu jalan dalam rangka untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” HARI: Imam Ahmad, 14/22/8331.
Abu Layla Turahmin. M.H.
Bin Baz, Ahad 09/03.14.20
Maraji’:
- https://binbaz.org.sa/fatwas/16980/سبل-تقوية-الإيمان-بالله-واليوم-الاخر
- Musnad Imam Ahmad
- Sunan Tirmidzi