Takwa Bukan Hanya Perintah Tapi Juga Larangan

34 Pembaca


بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا ومِنْ َسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

قال الله تعالى في القرآم الكريم

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٍ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٍ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِيْ النَّارِ

‘ibadallah… jama’ah jum’at rohimani wa rohimakumulahu jami’an…

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan kenikmatan-kenikmatan-Nya kepada kita semua, terutama nikmat iman dan nikmat Islam, dua buah nikmat yang sangat agung yang dianugerahkan Allah kepada kita semua, dua nikmat yang tidak diberikan kecuali hanya kepada orang-orang yang dicintai-Nya.

Oleh karena itu marilah kita benar-benar bersyukur kepada Allah dan kita jaga nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya, dua buah nikmat yang terbesar yang tidak boleh ditukar dengan apa pun sampai kita menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Jama’ah jum’at rohimani wa rohimakumullahu jami’an…

Pada kesempatan kutbah jum’at ini saya selaku khatib ingin mengingatkan kepada diri saya sendiri dan kepada jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Taala, Allah berfirman:

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ

Artinya: Berbekallah kalian semua (dengan bekal takwa) karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan. (QS: Al-Baqoroh:197).

Kemudian shalawat dan salam kita panjatkan kepada baginda nabi kita, Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakunullah jami’an…

Pada kesempatan khutbah jumat ini saya akan menyampaikan pembahasan yang berkaitan dengan ketakwaan yaitu Takwa bukan hanya perintah tapi juga larangan takwa merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berlaku bagi semua umat manusia terutama orang-orang yang beriman. Mereka wajib selalu menjaga dan meningkatkan ketakwaannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara tunduk dan patuh kepada perintah-perintahanya dan menjauhi larangan-larangannya karena takwa bukan hanya perintah tapi juga larangan, banyak dalil dari al-Qur’an yang memerintahkan kepada orang-orang yang beriman supaya bertakwa kepada-Nya, di antaranya adalah ayat-ayat berikut ini,

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. آل عمران: 102

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam.” Ali Imron: 102.

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ  الحشر: 18

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al Hasyr: 18.

وَاتَّقُوا يَوْمًا لَا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ. البقرة: 48

“Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun, dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan dari padanya dan tidaklah mereka akan ditolong.” al Baqarah: 48.

Ayat-ayat tersebut di atas memerintahkan agar orang-orang yang beriman selalu bertakwa kepada-Nya, hal itu menunjukkan bahwa takwa merupakan perkara yang sangat penting dan sangat berharga sehingga sering diulang-ulang.

Takwa adalah Kamu mengamalkan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala berdasarkan cahaya dari-Nya dan mengharapkan pahala dari-Nya dan kamu meninggalkan kemaksiatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala berdasarkan cahaya dari-Nya dan karena takut akan azab-Nya.

Kaum muslimin harus berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya sebanyak-banyaknya, shalat lima waktu tidak pernah ditinggalkan, puasa rramadhan dilaksanakan terus, zakat ditunaikan, haji kalau mampu dilaksanakan dan ditambah dengan amalan-amalan sunah lainnya yang tidak terhitung banyaknya terus menerus dilakukan secara istiqomah, penuh kesungguhan, keutndukan dan keikhlasan karena Allah subhanahu wa ta’ala untuk bekal di akhirat kelak. namun….

Takwa bukan hanya sekedar perintah tapi juga larangan, selain kita tunduk dan patuh melaksanakan perintah-perintah Allah kita wajib meninggalkan larangan-larangan-Nya dalam bentuk apapun, supaya kita dapat meraih hakekat ketakwaan yang sebenar-benarnya, Berikut ini khotib akan menyampaikan beberapa larangan-larangan Allah subhanahu wa ta’ala yang wajib dijauhi berdasarkan firman-Nya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون. سورة المائدة: 90 

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. QS: al-Maidah: 90.

Dalam ayat tersebut Allah subhanahu wa ta’ala menyeru orang-orang yang beriman dengan menyebut kedudukan mereka sebagai orang-orang yang beriman yang hal itu menunjukkan bahwa Dia akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting dan sangat berguna bagi mereka, dalam salah satu kaidah tafsir disebutkan jika Allah menyeru dengan menyebut iman itu menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan menyampaikan perkara yang sangat penting untuk mereka. Ada tiga perkara yang diperinthakan oleh Allah subhanahu wata’ala supaya dijauhi yaitu khomer, judi, berhala dan mengundi nasib dengan anak panah.

Ketiga perkara itu merupakan perkara yang sangat membahayakan umat manusia dan bisa mengahncurkan kehidupan mereka di dunia ini maupun di akhirrat kelak, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan (khususnya) kepada orang-orang yang beriman agar menjauhi ketiga perbuatan tersebut bahkan sampai menjanjikan bagi mereka keberuntungan jika mereka meninggalkannya.

Khomer

Khomer ini merupakan perkara yang sangat berbahaya bagi kehidupan kita pribadi, keluarga, tetangga, masyarakat sekitar bahkan bagi bangsa dan negara, karena memang khomer ini merupakan minuman yang dapat menjadi sumber segala macam kejahatan. Keretakan dalam rumah tangga, permusuhan, perkelahian, pencabulan bahkan sangat mungkin sampai bisa menyebabkan terjadinya pembunuhan terhadap orang lain karena orang yang sedang mabuk disebabkan karena khomer ini tindakannya tidaklah dia sadar sepenuhnya, sehingga ketika bertindakpun tidak didasari dengan akal yang sehat.

Namun meskipun tindakannya itu dilakukan bukan karena kesadaran penuh karena sedang mabuk akan tetapi dalam syari’at Islam semua tindakan yang dilakukan tetap dihitung dan tidak dimaafkan sebagai hukuman bagi mereka. Jika seseorang mabuk kemudian mentalak istrinya maka talaknya itu jatuh, jika memukul orang dia tetap mendapat hukuman, jika membunuh orang dalam hukum syari’at Islam tetap mendapat hukum had dan bahkan jika dia melakukan transaksi jual beli meskipun dia menjual barang miliknya dengan harga sangat murah kemudian ada yang membelinya maka transaksinya itu sah dalam syari’at islam.

Intinya setiap orang harus berhati-hati terhadap minuman keras ini jangan sampai coba-coba apalagi menjadi pecandunya, terutama bagi generasi muda yang terkadang masih suka mencoba sesuatu yang baru. hati-hati jangan sampai terjebak dalam khomer ini karena dapat menghancurkan masa depannya.

Meskipun sedang mengalami masalah berat jangan pernah lari ke khomer ini dengan alasan untuk menenangkan pikiran, itu alasan yang tidak dibenarkan karena bisa jadi dengan lari ke khomer ini bukan ketenangan pikiran yang didapatkan namun justru keruwetan yang semakin sulit diuraikan yang akan didapatnya.

Khomer tetap haram meskipun hanya sedikit

وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم :كل مسكر خمر وكل خمر حرام . رواه مسلم وأبو داود والترمذي من حديث ابن عمر، وفي رواية لمسلم والدارقطني كل مسكر خمر وكل خمر حرام

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua yang memabukkan itu khomer dan setiap khomer itu haram”. HR: Muslim, Abu Dawud dan Tirmizi dari hadis Ibnu Umar. dalam riwayat Muslim dan Daraquthni disebutkan “Semua yang memabukkan itu khomer dan setiap khomer itu haram”. https://www.islamweb.net/ar/library/content/65/928/

Judi

Judi juga merupakan perbuatan yang dilarang dalam suariat Islam, apapun bentuk dan jenis perjudian itu karena judi tidak akan pernah menjadikan seseorang menjadi kaya tpi justru sebaliknya judi hanya akan menjadikan orang menjadi miskin dan bangkrut oleh karena itu tinggalkan judi dan jangan pernah melakukannya. judi telah diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan kaum mukmin telah diperintahkan untuk menjauhinya.

Berhala

Berhala dilarang dalam syariat Islam, sehingga orang-orang yang beriman wajib menjauhinya dan sama sekali tidak mendekatainya agar kelak menjadi orang-orang yang beruntung, sebab orang-orang yang berkurban untuk berhala atau mengagungkan berhala mereka termasuk telah menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala dengan syirik akbar dan Allah subhanahu wa ta’ala telah mengancamnya dengan ancaman yang sangat berat yaitu tidak akan pernah berkenan mengampuninya jika orang tersebut mati masih menyekutukannya dengan berhala itu.

Mengundi Nasib Dengan Anak Panah

’Mengundi nasib juga termasuk perkara yang dilarang dalam syariat Islam yang wajib dijauhi oleh orang-orang yang beriman agar mereka mendapat keberuntungan.

Demikian empat perkara yang wajib dijauhi oleh orang-orang yang beriman agar mereka mendapatkan keberuntungan di dunia ini dan di akhirat kelak, semoga kita diberi kekuatan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk menjauhi keempat perkara tersebut sepanjang hayat kita, karena meninggalkan perkara-perkara tersebut termasuk bukti ketakwaan kita kepada-Nya. Takwa bukan hanya perintah tapi juga larangan sehingga selain tunduk dan patuh kepada perintah-perintah-Nya kita juga wajib meninggalkan larangan-larangan-Nya.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم

أقول قولي هذا أستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Ma’asyirol Muslimin Rahimani wa Rahimakumullahu Jami’an

Pada kutbah kedua ini khatib kembali mengingatkan kepada diri khatib pribadi dan jama’ah jum’at sekalian selain tunduk dan patuh kepada perintah-perintah-Nya juga wajib meninggajkan larangan-larangan-Nya karena takwa bukan hanya perintah tapi juga larangan.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنِ

Abu Layla Turahmin, M.H.

Jamilurrahman, Jumat, 15 November 2024, 09.14.

Tinggalkan komentar