Takut dari Kesyirikan

120 Pembaca

TAKUT DARI SYIRIK

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا. (سورة النساء‏:‏ آية: 48)

Artinya:“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar“. Qs:An-Nisa:48

Penjelasan ayat

            Oleh karena syirik adalah merupakan dosa yang paling besar, paling kotor dan  hukumannya sangat mengerikan  sebab dalam kesyirikan ada sifat yang mengurangi hak Allah subahanhu wata’ala dan menyerupakan-Nya dengan makhluk, maka dalam ayat ini Allah subahanhu wata’ala mengabarkan bahwa Dia tidak akan mengampuni dosa orang yang melakukan kesyirikan dan meninggal dunia dalam keadaan mensekutukan-Nya, sedangkan orang yang meninggal dunia dalam keadaan mentauhidkan Allah subahanhu wata’ala meskipun masih melakukan dosa lain akan tetapi Allah masih menjanjikan ampunan kepadanya sesuai dengan kehendak-Nya, kemudian Allah menjelaskan alasan kenapa Dia tidak akan mengampuni orang yang mensekutukan-Nya, sebab ia telah mendustakan Allah dengan beribadah kepada-Nya di sertai dengan beribadah kepada selain-Nya, dan mereka telah melakukan dosa terbesar yang tidak ada tandingannya.

Mutiara ayat

  1. Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan berbuat syirik akbar maka ia akan masuk neraka.
  2. Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan bertauhid walaupun masih melakukan dosa yang lain maka ia berada di bawah kehendak Allah subahanhu wata’ala jika Allah subhanahu wa ta’ala akan mengazabnya terlebih dahulu maka orang tersebut akan diazab oleh-Nya dan jika Allah subhanahu wata’ala menghendaki untuk mengampuninya maka Dia akan mengampuninya dan memasukkannya ke dalam surga.
  3. Ayat tersebut menjelaskan bantahan terhadap orang-orang khowarij yang mengkafirkan pelaku dosa besar dan bantahan terhadap orang-orang mu’tazilah yang berpendapat pelaku dosa besar kekal di dalam api neraka
  4. Penetapan adanya sifat berkehendak bagi Allah subhanahu wa ta’ala.

Hubungan ayat dengan bab

            Ayat ini menjelaskan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik, oleh karena itu orang yang melakukannya harus selalu merasa takut dan berhati-hati dari syirik.

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ (إبراهيم:53)

            Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”. Qs:Ibrohim:35

Penjelasan ayat

            Allah subhanahu wata’ala mengabarkan kepada kita bahwa nabi ibrohim alaihissalam berdoa bagi kota mekah supaya mendapat keamanan dan ketentraman karena kekacauan dan ketakutan akan menyebabkan manusia tidak bisa melaksanakan manasik haji, kemudian beliau meminta permohonan yang lain kepada Robbnya itu agar Dia berkanan menjauhkan dirinya dan anak-anaknya dari menyembah berhala, karena beliau mengetahui bahaya dan fitnahnya terhadap manusia.

Mutiara hadis

  1. Keutamaan mekkah atas negeri lain.
  2. Doa nabi ibrohim untuk mekkah agar menjadi negeri yang aman tentram.
  3. Penetapan manfaat doa.
  4. Pondasi agama para rosul adalah satu yaitu tauhid.
  5. Di sunnahkan bagi seseorang untuk mendoakan kebaikan bagi anak keturunannya.
  6. Haram menyembah berhala.

Hubungan ayat dengan bab

            Ayat ini menunjukkan bahwa nabi ibrohim alaihissalam yang memiliki keimanan yang sangat kuat beliau masih menghawatirkan dirinya dan keturunannya dari syirik, sehingga dengan demikian kita harus lebih merasa takut terhadap syirik dari pada beliau.

وفي الحديث ((إن أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغرفسئل عنه فقال الرياء((

Artinya:”Sesungguhnya sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kamu adalah syirik ashghor beliau di tanya tentang syirik ashghor lalu beliau bersabda:”riya”. HR: Imam ahmad, Ath-thobroni dan Al-baihaqi lafadz hadis ini adalah riwayat imam ahmad.

Penjelasan hadis

 Dalam hadis ini nabi shollallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita bahwa beliau sangat menghawatirkan kita terjatuh dalam syirik kecil, hal itu menunjukkan betapa besar rasa kasih sayang beliau kepada umatnya dan keinginan beliau yang sangat kuat supaya umatnya mendapatkan kebaikan. Beliau sangat  mengetahui betapa banyak penyebab timbulnya syirik ashghor (riya’) yang terkadang akidah (keyakinan) kaum muslimin tercampur dengannya sementara mereka tidak menyadari, sehingga beliau benar-benar memberi peringatan yang sangat besar dari syirik tersebut.

Mutiara hadis

  1. Besarnya semangat Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam (untuk menunjukkan kebenaran) kepada umatnya.
  2. Syirik terbagi menjadi dua macam yaitu syirik akbar dan syirik ash-ghor
  3. Riya’ termasuk syirik.
  4. Wajib bertanya kepada ahli ilmu jika tidak mengetahui hukum suatu masalah.

Hubungan hadis dengan bab

            Hadis ini menunjukkan betapa besar kekhawatiran beliau shollallahu ‘alaihi wasallam yang terhadap sahabat-sahabatnya dari syirik kecil, padahal mereka adalah orang-orang yang imannya sangat kuat, maka kita dengan iman yang masih lemah dan pengetahuan yang dangkal, hendaknya lebih merasa takut dari syirik besar maupun syirik kecil.

عن ابن مسعود رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((من مات وهو يدعو من دون الله ندا دخل النار)) رواه البخاري.

Artinya: Dari ibnu mas’ud rodhiyallahu ‘anhu, nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Barangsiapa meninggal dunia dan masih berdoa kepada tandingan selain Allah maka ia akan masuk neraka”. HR:Al-bukhori.

Penjelasan hadis

            Dalam hadsi ini nabi shollallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita barangsiapa memalingkan sesuatu yang khusus untuk Allah dan di berikan kepada selain-Nya lalu ia meninggal dunia dalam kondisi terus menerus berbuat seperti itu maka tempat kembalinya kelak adalah neraka.

Mutiara hadis

  1.  Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan Allah maka ia akan masuk neraka, jika syiriknya itu adalah syirik akbar ia akan kekal di dalamnya,akan tetapi jika syiriknya itu syirik ashghor maka ia akan di azab terlebih dahulu di neraka sekehendak subhanahu wata’ala kemudian setelah itu ia akan di keluarkan dari neraka.
  2. Penentu amalan adalah akhir  kehidupan seseorang.

Hubungan hadis dengan bab

            Hadis ini menunjukkan barangsiapa meninggal dunia dan masih berdoa kepada tandingan selain Allah subhanahu wa ta’ala maka ia akan masuk neraka. Hal itu seharusnya menjadikankan kita lebih merasa takut dari syirik.

و لمسلم عن جابر رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((من لقي الله لا يشرك به شيئا  دخل الجنة ومن لقيه يشرك به شيئا دخل النار))

            Hadis riwayat imam muslim dari jabir rodhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Barang siapa menemui Allah subhanahu wata’ala dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun maka ia akan masuk surga, dan barangsiapa menemui Allah dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu (apa saja) maka ia akan masuk neraka”. HR:Muslim

Penjelasan hadis

            Dalam hadis ini nabi shollallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa barangsiapa meninggal dunia dan tidak menyekutukan Allah dengan yang lain-Nya baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun asma’ wa sifat maka ia akan masuk surga, tetapi jika ia meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan Allah maka tempat kembalinya adalah neraka.

Mutiara hadis

  1. Penetapan adanya surga dan neraka.
  2. Penentu amalan seseorang adalah akhir dari kehidupannya.
  3. Barangsiapa meninggal dunia dan bertauhid maka ia tidak kekal di neraka dan tempat kembalinya adalah surga.
  4. Barangsiapa meninggal dunia di atas  kesyirikan maka ia pasti masuk neraka.

Tinggalkan komentar