FAWAID TA’LIM KESALAHAN-KESALAHAN KETIKA BERSUCI

167 Pembaca

Fawaid Ta’lim

Pemateri Syaikh ArifAnwar
Masjid Pusat Bin Baz
Kamis, 22 Agustus 2024

Kesalahan-kesalahan ketika bersuci dan ketika shalat.

Kesalahan-kesalahan ketika bersuci:

Ibadah wajib dilandasi ittiba’ kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam agar ibadah tersebut diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ada orang yang beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. sampai selama enam puluh tahun tapi ibadah tersebut tidak diterima.

Kesalahan-kesalahan ketika istinja (bersuci dengan air setelah buang air kecil atau buang air besar),

Berikut ini saya akan menjelaskan beberapa kesalahan orang ketika beristinja’:

  • Istinja’ dianggap hanya dilakukan ketika hendak shalat saja, sehingga ketika istinja’ bukan untuk shalat mereka tidak berintinja’ sesuai aturan yang ditetapkan syari’at atau bahkan ada yang tidak beristinja’ ketika setelah kencing sehingga pakaian atau badannya terkena najis.
  • Ketika kencing tidak menutupi dirinya dari pandangan orang lain dan tidak menutupi auratnya atau bahkan ada orang yang kencing di hadapan orang banyak.
  • Seharusnya seseorang setelah kencing selalu beristinja’ dengan baik sesuai ketentuan syari’at baik ketika hendak shalat ataupun ketika bukan hendak shalat.
  • Seseorang wajib menutup auratnya dari pandangan orang lain kecuali istri atau budaknya.
  • Kencing sambil berdiri, kencing sambil berdiri tidak mutlak dilarang dan tidak mutlak diperbolehkan tapi tetap sesuai situasi dan kondisi, serta tetap menjaga diri jangan sampai terkena najis dan atau terbuka auratnya sehingga terlihat oleh orang lain, dalam kondisi tertentu kencing sambil berdiri diperbolehkan jika memang tidak mampu kencing sambil jongkok atau keadaan memaksanya harus kencing sambil berdiri, namun lebih dianjurkan untuk kencing sambil jongkok karena lebih terjaga auratnya dan juga badan dan pakaiannya lebih terjaga dari najis.
  • Ketika kencing di tempat terbuka hendaknya jangan membuka pakainnnya sebelum mendekat ke tanah supaya auratnya tidak terlihat orang lain.
  • Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ketika buang hajat beliau menjauh dari pandangan orang agar auratnya tidak terlihat orang lain.
  • Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam pernah buang air kecil sambil berdiri, karena kondisi memaksanya untuk buang air kecil sambil berdiri, hal itu menunjukkan bolehnya kencing sambil berdiri.
  • Apakah boleh beristinja’ dengan menggunakan tisu atau batu padahal di situ ada air? Jawab: Hukumnya Boleh. Tapi lebih utama menggunakan keduanya yaitu menggunakan tisu terlebih dahulu kemudian disusul dengan menggunakan air.

Demikian penjelasan tentang beberapa kesalahan orang yang beristinja’, semoga bermanfaat dan dijadikan sebagai pemberat timbangan kebaikan penulis di akhirat kelak. Amin.

Abu Layla Turahmin, M.H.
12.48.

Tinggalkan komentar