Fawaid Ta’lim bakda dhuhur

153 Pembaca

Fawaid Ta’lim
Mandhumah Maharimillisan
Pemateri Dr. BAWADI

Rabu 31 Juli 2024

Dosa-dosa lisan

Berbicara atau terlalu mendalam dalam membicarakan perselisihan, perbedaan atau permusuhan yang pernah terjadi di kalangan para sahabat, kecuali jika ada kebutuhan mendesak dan disertai penjelasan bahwa mereka berada di atas petunjuk.

Perbedaan yang terjadi di kalangan para sahabat terjadi karena perbedaan ijtihad di antara mereka.

Meskipun para sahabat pernah salah tapi kebaikan dan jasa-jasa mereka terlalu besar sehingga kesalahan tersebut sangat kecil dibanding kesalahan-kesalahannya.

Para sahahat ahli ijtihad jika mereka berijtihad dan ijtihadnya benar mereka mendapat dua pahala dan jika ijtihadnya salah mereka mendapat satu pahala.

Jika ada kesalahan yang dilakukan para sahabat maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengampuninya disebabkan karena mereka telah menjadi sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, dan disebabkan mereka telah memperjuangkan agama ini dengan sangat baik.

Abu Bakar Radhiyallahu Anhu diberi kabar gembira bahwa beliau akan masuk surga.

Umar bin Khothob Radhiyallahu Anhu diberi kabar gembira bahwa beliau akan masuk surga.

Usman bin Affan Radhiyallahu Anhu diberi kabar bahwa beliau akan masuk surga tapi sebelum meninggal beliau akan mengalami ujian (musibah).

Fitnah yang terjadi di kalangan para sahabat merupakan ujian untuk kaum muslimin apakah mereka akan bersikap baik terhadap mereka atau justru sebaliknya.

Kita wajib menahan lisan jangan sampai tergiur ikut-ikutan memanas-manasi atau membicarakan kesalahan-kesalahan mereka.

Ahlussunnah Wal Jama’ah wajib menahan diri jangan sampai terjatuh dalam fitnah membicarakan kesalahan-kesalahan para sahabat seperti perbedaan pendapat maupun peperangan yang terjadi di antara mereka, karena mereka orang-orang pilihan Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menjadi sahabat Nabi-Nya Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Ahlussunnha Waj Jama’ah wajib meyakini bahwa para sahabat adalah mujtahiduun, jika benar dapat dua pahala dan jika keliru dapat satu pahala dan kesalahan-kesalahan mereka telah diampuni Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kita wajib mendoakan mereka dengan doa kebaikan dan kita harus menghormati dan memuliakan mereka.

Ahlussunnah Wal Jama’ah tidak boleh memiliki kedengkian dalam hatinya terhadap para sahabat.

Imam Syafi’i menjelaskan sikapnya terhadap perselisihan di kalangan para sahabat bahwa termasuk akidahnya adalah menyebutkan keistimewaan para sahabat dan menahan diri dari membicarakan perselisihan yang terjadi di antara mereka.

Abu Layla Tudahmin, M.H.

Tinggalkan komentar