SEMANGAT YANG TINGGI

188 Pembaca


بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا ومِنْ َسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
قال الله تعالى في القرآم الكريم

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٍ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٍ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِيْ النَّارِ

Ibadallah, jama’ah jum’at rahimani wa rahimakumulahu jami’an…

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam keadaan sehat walafiat dan dalam keadaan masih beriman dan berislam, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Ibrahim: 7,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Jika kamu bersyukur (atas nikmat-nikmat yang telah Aku berikan kepadamu) maka Aku akan menambah kenikmatan-kenikmatan itu, akan tetapi apabila kamu ingkar (kufur) maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.” (QS: Ibrohim:7).

Dalam surat an-Nahl ayat: 18, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang menegaskan kewajiban kita supaya bersyukur kepada-Nya,

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا

“Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah maka kamu tidak akan sanggup untuk menghitungnya.” (QS: An-Nahl:18).

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Ibadallah, jama’ah jum’at rahimani wa rahimakumulahu jami’an…

Semangat yang tinggi merupakan sifat dasar kaum muslimin, kaum muslimin wajib memiliki semangat seperti ini, tidak boleh malas, lemah atau patah arang/putus asa, karena sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat tercela yang tidak pernah diajarkan oleh Islam.

Islam selalu mengajarkan kepada umatnya untuk memiliki semangat yang tinggi dan supaya mereka senantiasa menjaga sifat tersebut.

Ketika bekerja seorang muslim harus memiliki semangat yang tinggi, bekerja dengan tertib, masuk tepat waktu, mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dan mampu menyelesaikannya dengan baik sesuai target yang telah ditentukan.

Tidak boleh seorang muslim ketika bekerja tidak memiliki semangat, tidak bekerja dengan tertib, masuk kerja asal-asalan tidak tepat waktu, tidak mengerjakan tugas dengan baik dan tidak mampu menyelesaikan target yang telah ditentukan.

Islam tidak pernah mengajarkan sifat malas tapi Islam selalu mengajarkan kepada umatnya supaya senantiasa memiliki semagat yang tinggi dan mempu menggunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya, tidak menyia-nyiakannya.

Pekerjaan halal apapun yang menjadi tugasnya akan dikerjakan dengan baik dan maksimal, tidak asal-asalan.

Demikian juga ketika tiba waktu beribadah, kaum muslimin harus memiliki semangat yang tinggi pula, bahkan semangatnya harus lebih tinggi lagi daripada semangatnya ketika bekerja, karena ibadah merupakan sesuatu yang paling penting baginya untuk kehidupan dunia dan akhiratnya.

Meskipun banyak tugas, pekerjaan menumpuk tapi begitu mendengar panggilan dari Allah subhanahu wa ta’ala untuk mengerjakan shalat wajib dia akan segera bergegas meninggalkan pekerjaannya itu demi memenuhi panggilan-Nya.

Meskipun badan sedang capek, masih terasa ngantuk, udara begitu dingin atau masih nyaman di tempat tidur namun begitu mendengar panggilan ibadah untuk shalat dia langsung bergegas dengan penuh semangat memenuhi panggilan-Nya, dia tidak perduli lagi dengan capek yang dirasakannya, ngantuk yang masih menyerangnya, dinginnya udara atau nyamannya tempat tidur.

Ma’asyirol muslimin jama’ah Jumat rahimani wa rahimakumullahu jami’an…

Itulah yang seharusnya dilakukan setiap kaum muslimin, mereka hendaknya selalu mengerjakan sesuatu yang baik dan bermanfaat dengan penuh semangat yang tinggi dan tidak malas-malasan.

Berikut ini akan khotib sampaikan dalil-dalil dari Al-Quran, Hadis, Atsar dan Perkataan para ulama yang mengajarkan supaya kaum muslimin memiliki semangat yang tinggi:

1. Al-Quran

Dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang memerintahkan kaum muslimin supaya memperbanyak amal dan tidak menyia-nyiakan waktu yang dimilikinya, Di antaranya:

Surat Asy-Syarh/Al-Insyiroh

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ. الشرح: 7

Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain). QS: Asy-Syarh: 7.

Tafsir ayat:

  • Jika engkau telah selesai/luang berdoalah.
  • Jika engkau telah selesai mengerjakan kewajiban shalat maka mintalah/berdoalah kepada-Nya, gantungkanlah harapanmu hanya kepada-Nya.
  • Jika engkau telah selesai mengerjakan shalat maka mintalah kebutuhanmu kepada Tuhanmu.
  • JIka engkau selesai mengerjakan shalat sebelum salam maka perbanyaklah doa kepada-Nya.
  • Jika telah selesai mengerjakan shalat berdoalah kepada-Nya.
  • Jika engkau telah selesai berjihad maka kerjakanlah ibadah kepada-Nya, bersemangatlah dalam berdoa dan beribadah.
  • Jika engkau telah selesai mengerjakan urusan dunia maka kerjakanlah shalat.

Intinya:

Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Taala memerintahkan kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam supaya setelah selesai mengerjakan urusan dunia atau urusan akhirat dan memiliki waktu luang agar menggunakan waktu luang itu untuk beribadah kepada-Nya, untuk sibuk mendekatkan diri kepada-Nya, sibuk berdoa kepada-Nya, dan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, tidak membiarkan waktu kosong itu untuk menganggur tanpa mengerjakan apa-apa.

Meskipun ayat ini ditujukan kepada Baginda Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam tapi berlaku juga untuk umatnya.

Kaum muslimin diperintahkan supaya bersemangat dan selalu menggunakan waktu luang itu untuk hal-hal yang bermanfaat terutama ibadah kepada-Nya. Jangan sampai membiarkan waktu tersebut kosong menganggur tanpa ada kegiatan apa-apa, karena Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk bermalas-malasan. Tafsir Ath-Thobari: 24/497-499.

Surat Al-Muthoffifin 22-26

اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ

Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan.

عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ

Mereka (duduk) di atas dipan-dipan (sambil) melepas pandangan.

تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚ

Engkau dapat mengetahui pada wajah mereka gemerlapnya kenikmatan.

يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙ

Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih diberi lak (sebagai jaminan keasliannya).

خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنٰفِسُوْنَۗ

Laknya terbuat dari kasturi. Untuk (mendapatkan) yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. QS: AL-Muthoffifin: 22-26.

Surat Ali Imron: 156

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ. سورة آل عمران: 159

Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal. QS: Ali Imron: 159.

2. Hadis

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ، وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ ‌احْرِصْ ‌عَلَى ‌مَا ‌يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجِزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ. رواه مسلم: 8/56/2664

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah subhanahu wa ta’ala daripada orang mukmin yang lemah, namun pada masing-masing mereka ada kebaikannya, Semangatlah (untuk mengerjakan) apa yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan jangan merasa lemah, jika kamu tertimpa sesuatu, jangan mengatakan, ‘kalau saya melakukannya maka akan begini dan begitu’, tapi katakanlah, ‘Allah subhanahu Wa Ta’ala yang menakdirkannya, apa pun yang dikehendakinya pasti terlaksana’, karena (ucapan) kalau dapat membuka pintu Setan.” HR: Muslim: 8/56/2664.

عَنْ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ ‌لَرُزِقْتُمْ ‌كَمَا ‌يُرْزَقُ ‌الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا.” هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا الوَجْهِ وَأَبُو تَمِيمٍ الجَيْشَانِيُّ اسْمُهُ: عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَالِكٍ. رواه الترميذي: 4/573/2344

Dari Umar bin Khothob Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Seandainya kalian semua benar-benar bertawakal kepada Allah maka kalian akan diberi rizki sebagaimana seekor burung diberikan rizki oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, pergi pagi dalam keadaan perut kosong dan pulang sore hari dalam keadaan perut sudah kenyang.” HR: Tirmizi: 4/573/2344.

عن أبى هُرَيرةَ رضي الله عنه أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم قال: ((لا يقولَنَّ أحَدُكم:اللَّهُمَّ اغفِرْ لي إنْ شِئتَ، اللَّهُمَّ ارحَمْني إن شِئتَ.لِيَعزِمْ في الدُّعاءِ؛ فإنَّ اللهَ صانِعٌ ما شاء، لا مُكرِهَ له)). رواه البخاري (6339)، ومسلم (2679) واللفظ له

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Bahwa Rasulullah shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “(Ketika berdoa) janganlah kamu mengatakan, ‘Ya Allah ampunilah hambamu ini jika Engkau menghendaki,’ ‘Ya Allah rahmatilah hambamu ini jika Engkau menghendaki.’ (tapi) hendaknya di yakin (doanya akan dikabulkan), karena Allah Subhanahu Wa Taala berbuat apa yang Dia kehendaki, tidak ada (yang mampu) memaksa-Nya.” HR: Bukhori: 6339, Muslim: 2679, lafadz hadis Muslim.

عن عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عنها أنَّها قالت: ((كان أحَبَّ العمَلِ إلى رسولِ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم الذي يدومُ عليه صاحِبُه)). أخرجه البخاري (6462) واللفظ له، ومسلم (741)

Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, berkata, “Amalan yang paling dicintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah amalan yang dilakukan secara kontinyi oleh orang yang mengamalkannya. HR: Bukhori: 6462 lafadz hadis milik Imam Bukhori, Muslim: 741.

عن أبي هُرَيرةَ رَضِيَ اللَّهُ عنه، عنِ النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، قال: ((إذا سَألتُمُ اللَّهَ فسَلوه الفِردَوسَ؛ فإنَّه أوسَطُ الجَنَّةِ، وأعلى الجَنَّةِ، وفوقَه عَرشُ الرَّحمَنِ، ومِنه تَفجَّرُ أنهارُ الجَنَّةِ)). أخرجه البخاري (7423) مطولًا

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Dari Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, “JIka kemu meminta (surga) kepada Allah mintalah surga Firdaus, karena surga Firdaus adalah surga paling tengan dan paling tinggi. HR: Bukhori: 7423.

Perkataan Para Sahabat

(رُوِيَ عن عُمَرَ بنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عنه أنَّه قال: (لا تَصغُرنَّ همَّتُكم؛ فإنِّي لَم أرَ أقعَدَ عنِ المَكرُماتِ مَن صِغَرِ الهمَمِ

Diriwayatkan dari Umar bin Khothob Radhiyallahu Anhu, berkata, “Jangan engkau kecilkan semangatmu, sesungguhnya Aku tidaklah melihat orang paling malas dalam mengerjakan kebaikan melainkan orang itu pasti lemah semangatnya.”

 وقال عُمَرُ بنُ الخَطَّابِ أيضًا: (ما رَأيتُ صَغيرَ الهمَّةِ إلَّا رَأيتُه مَذمومَ الأُحدوثةِ)

Umar bin Khothob Radhiyallahu Anhu juga berkata, “Aku berpendapat lemahnya semangat merupakan (sebab) masa depan yang suram”  

Perkataan Para Alim Ulama

 وقال مالك: (عليك بمَعالي الأُمورِ وكرائمِها، واتَّقِ رَذائِلَها وما سَفَّ مِنها؛ فإنَّ اللَّهَ تعالى يُحِبُّ مَعاليَ الأُمورِ، ويَكرَهُ سَفسافَها)

Imam Malik berkata: “Teruslah (kerjakan) perkara-perkara besar dan mulia, dan jaga dirimu dari perkara-perkara remeh dan tidak berguna, karena Allah subhanahu wa ta’ala menyukai perkara-perkara yang besar dan membenci perkara-perkara yang tidak berguna.”

وقال أبو عَبدِ اللهِ الأنطاكيُّ: (بقُوَّةِ العَزمِ يُقهَرُ الهوى)

Abu Abdillah Al-Anthoki berkata: “Kekuatan tekad akan mampu menundukkan hawa nafsu ( yang buruk).

وقال ابن الجوزي: (مِن عَلامةِ كَمالِ العَقلِ عُلوُّ الهمَّةِ، والرَّاضي بالدُّونِ دَنيٌّ)

Ibnul Jauzi berkata: “Tanda kempurnaan akal adalah semangat yang tinggi…

وقال اِبْنُ القَيِّمِ: (فمَن عَلَت هِمَّتُه، وخَشَعَت نَفسُه، اتَّصَف بكُلِّ خُلُقٍ جَميلٍ. ومَن دَنَت هِمَّتُه، وطَغَت نَفسُه، اتَّصَف بكُلِّ خُلُقٍ رَذيلٍ)

Ibnul Qoyyim berkata: “Barangsiapa yang semangatnya tinggi dan jiwanya khusu’ maka dia akan memiliki semua sifat yang bagus, namun barangsiapa yang semangatnya rendah dan tinggi hati maka dia akan memiliki semua sifat hina.”

(وقال أيضًا: (العِلمُ والعَمَلُ تَوأمانِ أُمُّهما عُلوُّ الهمَّةِ، الجهل والبطالة توأمان أمهما إيثار الكسل

Ibnul Qoyyim juga berkata, “Ilmu dan amal adalah saudara kembar dan ibunya adalah semangat yang tinggi, kebodohan dan kemalasan (juga) saudara kembar dan ibunya adalah kemalasan yang parah.”

 وقال أيضًا: (لا تَكونُ الرُّوحُ الصَّافيةُ إلَّا في بَدَنٍ مُعتَدِلٍ، ولا الهمَّةُ العاليةُ إلَّا في نَفسٍ نَفيسةٍ)

Dia juga berkata, “Tidah ada ruh yang jernih kecuali di badan yang sempurna, dan tidak ada semangat yang tinggi kecuali di jiwa yang bersemangat tinggi.”

وقال أيضًا: (إذا طَلَعَ نَجمُ الهمَّةِ في ظَلامِ لَيلِ البَطالةِ ورَدِفَه قَمَرُ العَزيمةِ، أشرَقَت أرضُ القَلبِ بنورِ رَبِّها…)

Dia juga berkata. “Apabila bintang semangat telah muncul di malam yang tenang disertai rembulan tekad yang kuat, maka bumi hati ini akan bercahaya dengan cahaya dari Tuhannya…” (https://dorar.net/alakhlaq/ج-من-أقوال-السلف-والعلماء-وغيرهم)

Demikianlah Islam mengajarkan dan memotifasi umatnya agar senantiasa memiliki semangat yang tinggi supaya menjadi orang-orang yang hebat dan tangguh, tidak menjadi orang-orang yang lemah tanpa daya.

أقول قولي هذا أستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

‘Ibadallah, jama’ah jum’at rahimani wa rahimakumulahu jami’an…

Pada khutbah kedua ini khotib ingin kembali mengingatkan kepada Jama’ah jumat sekalian untuk senantiasa memupuk semangat yang tinggi di dalam hati kita masing-masing agar kita menjadi orang-orang yang kuat, hebat dan tangguh, semoga Allah Subhanahu Wa Taala menjadikan kita semua memiliki kekuatan tekad dan semangat yang besar, baik dalam beribadah maupun dalam bekerja. Amin ya Robbal Alamin.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Abu Layla Turahmin, M.H.
Kamis, 25 Juli 2024. 13.39.

Tinggalkan komentar