Fawaid Taklim
Syaikh Abdullah Bawadi.
Rukun Iman atau yang disebut Ushul Iman ada enam yaitu: Iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir dan iman kepada Takdir-Nya yang baik dan yang buruk.
Semua rukun iman itu wajib dilaksanakan karena jika ada salah satu yang diingkari sama dengan mengingkari semuanya dan hukumnya kafir.
Demikian juga jika hanya beriman kepada salah satunya keimanan itu tidak akan bermanfaat.
Hanya ada dua pilihan iman kepada semuanya atau ingkar kepada semuanya, jika iman kepada semuanya berarti mukmin dan jika ingkar kepada semuanya berarti kafir.
1. Iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala
Iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala merupakan asas dari semua rukun iman.
Iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala meliputi iman kepada rububiyah, uluhiyah dan asma wa shifat-Nya.
Wajib beriman kepada wujud Allah subhanahu wa ta’ala.
Iman kepada rububiyah Allah subhanahu wa ta’ala merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Rabb merupakan Nama Allah sedangkan rububiyah adalah salah satu sifat-Nya. Setiap nama Allah pasti mengandung sifat dan tidak semua sifat menjadi nama-Nya.
Makna Robb: Al Malik, As-Sayid, Al-Muslih.
Robb digunakan untuk nama Allah subhanahu wata’ala dan juga untuk makhluk.
Iman kepada rububiyah adalah iman kepada wujud Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara mengesankan perbuatan-perbuatan-Nya.
Contoh rububiyah Allah subhanahu wa ta’ala:: menghidupkan dan mematikan, menciptakan langit dan bumi, mengatur alam semesta, memberi Rizki, menentukan dan menetapkan dan lain-lain.
Perbuatan-perbuatan tersebut hanya milik Allah subhanahu wa ta’ala semata, kita wajib mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.
jika kita telah melakukan itu berarti kita telah mentauhidkan rububiyah-Nya.
Allah subhanahu wa ta’ala mengatur alam semesta ini sesuai kehendak-Nya.
jika kita meyakini di sana ada seorang wali atau makhluk yang ikut andil dalam pengaturan alam semesta ini berarti kita telah menyekutukan-Nya pada rububiyah-Nya.
Allah subhanahu wa ta’ala di atas langit bersemayam di atas Arsy-Nya, Allah terpisah dengan makhluk-Nya.
Dalil rububiyah Allah subhanahu wa ta’ala:
أم خلقوا من غير شيء أم هم الخالقون
Akal sehat yang benar-benar sehat akan mengakui dan mengimani adanya Allah subhanahu wa ta’ala.
Di antara dalilnya adalah dalalatul anfus artinya dalil yang berada pada diri manusia itu sendiri yang menunjukkan adanya Allah subhanahu wa ta’ala, jika manusia mau memperhatikan dirinya sendiri dengan akal sehat dan hati jernih tentu akan mendapati bahwa Allah-lah yang telah menciptakannya dan juga akan mendapati kenyataan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala itu benar-benar ada.
Karena tidak mungkin manusia ada dengan sendirinya sebab sesuatu yang tidak ada tidak bisa menciptakan apa-apa termasuk dirinya sendiri. Dan tidak mungkin manusia menciptakan dirinya sendiri ada tanpa ada yang menciptakannya.
Alam semesta juga menunjukkan adanya Sang Pencipta, coba lihat langit, bumi bintang, pepohonan, hewan-hewan, laut, bintang dan lain-lain. Tidak mungkin alam semesta ini ada dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakannya. Itu mustahil.
Apakah hanya beriman kepada rububiyah Allah subhanahu wa ta’ala sudah cukup untuk memasukkan seseorang ke dalam Islam dan ke surga?
Jawab
Hanya sekedar tauhid rububiyah tidak akan memasukkan seseorang ke dalam Islam dan tidak akan menyelamatkannya dari api neraka karena selain tauhid rububiyah harus disertai tauhid rububiyah dan asma wa shifat.
Selain itu orang yang hanya bertauhid rububiyah masih tetap berada dalam lingkaran kesyirikan.
وما يؤمن أكثرهم، الا وهم مشركون
Maksud ayat tersebut mereka mengakui tauhid rububiyah tapi masih menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala dalam hal ibadah.
Orang-orang musyrikin di zaman Nabi shalallahu alaihi wa salam mereka meyakini tauhid rububiyah tapi tidak meyakini tauhid uluhiyah karena mereka menyekutukan-Nya dengan berhala. Mereka kafir dalam tauhid ibadah bukan tauhid rububiyah.
Dalilnya
ولئن سألتهم من خلق السماوات والأرض ليقولن الله
Banyak sekali dalil-dalil di Al-Qur’an yang menunjukkan hal tersebut
Meskipun mereka meyakini tauhid rububiyah mereka tetap kafir karena menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala pada tauhid uluhiyah.
jadi wajib mengimani tauhid rububiyah, uluhiyah dan asma wa shifat.
Penyimpangan pada tauhid rububiyah:
a) Menafikan qudrah Allah subhanahu wa ta’ala
b) Meyakini di samping Allah subhanahu wa ta’ala ada mahluk yang yang punya andil dalam penciptaan atau pengaturan alam semesta ini.
2. Tauhid Uluhiyah
akan dibahas pekan depan insyaallah…
Abu Layla Turahmin, M.H.
Masjid Jamilurrahman, 21 November 2024.
Bakda shalat isya sampai jam 20.29.