Tasyahud Akhir

30 Pembaca

Pemateri: Dr Arif Anwar

Fawaid Ta’lim

Tasyahud akhir dalam shalat apapun baik sebagian Imam, Makmun atau shalat sendiri ataupun shalat berjamaah adalah rukun shalat, tidak sah shalat tanpa tasyahud akhir.

Syarat-syarat tasyahud akhir:

Tasyahud akhir dilakukan di rekaat akhir dan wajib dilakukan sambil duduk tasyahud.

Doa tasyahud akhir dibaca oenuh

Syafi’iyah tasyahud dari Abdullah bin Abbas

Hanafiyah dan hambali Abdullah bin Mas’ud

Malikiyah tasyahud Umar bin khathab

Lafadz tasyahud riwayat siapapun baik Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud maupun Umar bin Khathab shalatnya sah.

Doa tsyahud harus diucapkan dan bisa didengar oleh diri sendiri. Bacaan tasyahud tidak boleh mengganggu orang-orang yang duduk di samping kanan kiri kita.

Tasyahud ada dua yaitu tasyahud pertama dan tasyahud kedua (tasyahud akhir).

Tata cara tasyahud:

Duduk dalam shalat selain tasyahud akhir dilakukan secara iftirosy.

tasyahud pertama dilakukan secara iftirosy.

Tasyahud akhir yang akan ditutup dengan salam duduknya duduk tawaruk,

Tasyahud akhir adalah tasyahud yang di akhiri dengan salam.

duduk dari sujud sahwi dilakukan secara iftirosy, kecuali duduk setelah sujud kedua sujud sahwi sebelum salam diucapkan dilakukan secara tawaruk.

Bagi makmum yang masbuk ketika imam duduk iftirosy di tasyahud akhir maka makmum yang masbuk tadi duduk iftirosy, karena dia masih punya hutang rekaat, dia duduk tawaruk ketika direka’at terakhirnya sebelum salam.

Jari telunjuk disebut sababah dalam bahasa Arab karena jari itu biasa digunakan untuk menunjuk-nunjuk ketika mencela orang lain yang berbuat salah.

Cara meletakkan telapak tangan ketika tasyahud akhir:

Tangan diletakkan di atas paha atau lutuk seolah-olah untuk bersandar.

Telapak tangan kanan diletakkan di paha dekat lutut kaki kanan.

Jari telunjuk diacungkan dan jari lainnya ditekuk seperti membentuk angka tiga puluh lima.

Jari telunjuk diacungkan, ibu jari dan jari tengah dipertemukan membentuk lingkaran.

Jari-jari di letakkan di atas lutut kemudian jari telunjuk diacungkan dan jari-jari lain tetap di posisi semula.

Wallahu a’lam bishawab.

Turahmin, BA, S.Pd, M.H.

Masjid Bin Baz, Piyungan Bantul, 02 Oktober 2025. 13.12.

Tinggalkan komentar