Pemateri: Dr. Bawadi
Fawaid Ta’lim
Orang bermuka dua adalah orang yang punya sifat berbeda, penjilat dan pengadu domba.
Manusia bermuka dua merupakan orang terburuk di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
Orang bermuka dua biasanya akan muncul di saat ada permusuhan di antara dua belah pihak.
Orang tersebut akan menyebutkan rahasia-rahasia masing-masing pihak kepada kedua belah pihak yang bermusuhan tujuannya untuk kepentingan pribadi, agar terlihat baik di pihak pertama dan di pihak kedua dan juga untuk mengadu domba.
Para ulama membagi orang yang bermuka dua menjadi dua bagian yaitu:
Pertama: Orang yang datang kemuka golongan tertentu dengan muka tertentu dan datang ke golongan tertentu lainnya dengan muka berbeda sesuai dengan keinginan golongan tertentu yang kedua.
Orang yang mengetahui rahasia kedua golongan yang bermusuhan lalu membocorkan rahasia-rahasia masing-masing golongan tersebut kepada masing-masing pihak yang berbeda sehingga permusuhan semakin panas.
Orang tersebut termasuk orang yang mengadu domba dan hukumnya haram dosa besar
Kedua: Orang yang bermuka dua untuk tujuan mengislah permusuhan yang terjadi di antara dua orang atau dua golongan yang bermusuhan, dia datang ke masing-masing orang atau golongan yang bertikai dengan menyebutkan kebaikan masing-masing golongan tersebut kepada golongan yang menjadi lawannya, hukumnya boleh bahkan sangat dianjurkan.
Misal ada dua golongan A dan B masing-masing sedang bertikai lalu orang itu datang ke golongan A dengan menyebutkan kebaikan-kebaikan golongan B demikian juga sebaliknya.
Tauhid merupakan metode terbaik untuk meninggikan derajat seorang hamba.
Orang bermuka dua yang berniat baik untuk menyatukan perselisihan agar berdamai hukumnya boleh, bahkan dianjurkan, tapi kalau niatnya untuk memperparah pertikaian maka hukumnya tidak boleh bahkan haram.
Jiika tidak ada niat untuk memperparah permusuhan, dan tidak mau terlibat dalam permusuhan tersebut lalu dia bermujamalah (basa-basi) dengan menyebutkan kebaikan-kebaikan masing-masing kelompok yang bermusuhan kepada masing-masing-masing mereka yang sedang bermusuhan hukumnya tidak mengapa. Misal menyampaikan kebaikan kelompok A ke kelompok B dan sebaliknya.