KEISTIMEWAAN KALIMAT LAA ILAAHA ILLALLAH

147 Pembaca

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا ومِنْ َسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
قال الله تعالى في القرآم الكريم

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٍ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٍ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِيْ النَّارِ

Ibadallah, jama’ah jum’at rahimani wa rahimakumulahu jami’an…

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam keadaan sehat walafiat dan dalam keadaan masih beriman dan berislam, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Ibrahim: 7,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Jika kamu bersyukur (atas nikmat-nikmat yang telah Aku berikan kepadamu) maka Aku akan menambah kenikmatan-kenikmatan itu, akan tetapi apabila kamu ingkar (kufur) maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.” (QS: Ibrohim:7).

Dalam surat an-Nahl ayat: 18, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang menegaskan kewajiban kita supaya bersyukur kepada-Nya,

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا

“Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah maka kamu tidak akan sanggup untuk menghitungnya.” (QS: An-Nahl:18).

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Ibadallah, jama’ah jum’at rahimani wa rahimakumulahu jami’an…

Pada kesempatan khutbah Jum’at siang ini saya akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting bagi kita semua, sesuatu yang hendaknya kita memiliki perhatian besar terhadapnya, karena sesuatu yang akan saya sampaikan ini berkaitan dengan sebuah kalimat yang sangat agung yaitu kalimat La ilaaha illallah sebuah kalimat yang disebut sebagai kalimat tauhid, kalimat yang menjadi kunci kebahagiaan dan kesuksesan kita semua di dunia ini dan di akhirat kelak, kalimat yang sangat istimewa yang harus kita pegang sampai kapanpun, sampai kita meninggal dunia, kalimat ini adalah kalimat yang sangat istimewa dan mengandung keistimewaan yang sangat banyak dan sangat besar tak terhingga, di antara keistimewaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jaminan mendapat keamanan dan petunjuk dari Allah subhanahu wa ta’ala

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ  (الأنعام:82)

            Artinya:” Orang-orang yang beriman* dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk“. Qs:Al-An’am: 82.

Orang-orang yang telah berlaailaaha illallah atau beriman bahwa Allah subhanahu wa ta’ala adalah Sang Pencipta dan Sang Pengatur alam semesta ini, Allah subhanahu wa ta’ala satu-satunya zat yang berhak disembah karena tidak ada sesembahan yang hak (benar) selain Dia, dan Allah subhanahu wa ta’ala adalah Sang Pemilik Asmaul husna, kemudian keyakinan itu tidak dicampur sedilit pun dengan kezaliman (kesyirikan), maka orang itu mendapat jaminan keamanan (tidak akan masuk neraka atau jika masuk neraka tidak akan kekal di dalamnya) dan mendapat petunjuk dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Dari ayat ini kita bisa mengambil kesimpulan betapa berharganya kalimat ini, betapa dahsyat manfaat yang akan diperoleh mereka yang benar-benar berpegang teguh dengan kalimat ini.

2. Lebih berat dari langit dan bumi beserta isinya

وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ((قال موسى يا رب علمني شيئا أذكرك و أدعوك به قال : قل يا موسى لا إله إلى الله قال: يا رب كل عبادك يقولون هذا  قال : يا موسى لو أن السموات السبع وعامرهن غيري ، والأرضين السبع في كفة ، ولا إله إلا الله في كفة مالت بهن لا إله إلا الله)).  رواه بن حبان والحاكم و صححه

            Artinya: Dari abu sa’id al khudri rodhiyallahu ‘anhu dari rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: musa berkata kepada Robbnya:” Wahai Robbku ajarkanlah kepadaku sesuatu yang bisa aku jadikan sebagia dzikir dan sarana untuk berdoa kepada-Mu”. Dia berfirman:”katakanlah wahai musa ‘laa ilaaha illallah’!”, musa menjawab:”Wahai Robbku semua orang mengucapkan (kalimat) ini”. Dia berfirman:”Wahai musa seandainya langit yang tujuh lapis beserta penghuninya selain Aku dan bumi yang tujuh lapis di letakkan dalam satu daun timbangan dan kalimat laa ilaaha illallah di letakkan dalam daun timbangan yang satunya maka kalimat itu akan lebih berat”. HR: Ibnu Hibban dan Hakim dan beliau menshohihkannya.

Hadis ini menjelaskan tentang permintaan Nabi Musa alaihissalam kepada Allah subhanahu wa ta’ala, beliau meminta supaya diberi sebuah amalan yang bisa digunakan untuk berdzikir dan berdoa kepada-Nya dengan kalimat tersebut. kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mengajarkan kepadanya kalimat laa ilaaha illallah mendapat kalimat ini beliau pun protes dan mengatakan bahwa kalimat itu telah tersebar di tengah-tengah manusia, beliau ingin supaya diberi sebuah amalan khusus yang hanya untuk dirinya saja.

Mendengar apa yang disampaikan oleh Nabi Musa ‘alaihissalam Allah subhanahu wa ta’ala kemudian menjelaskan kepadanya keistimewaan kalimat ini, jika langit yang tujuh lapis beserta pemakmurnya selain Allah subhanahu wa ta’ala dan bumi yang tujuh lapis (tentu beserta pemakmurnya) diletakkan dalam satu daun timbangan dan kalimat laa ilaaha illallah diletakkan dalam satu daun timbangan lainnya, kalimat ini lebih berat daripada langit yang tujuh lapis dan bumi yang tujuh lapis beserta pemakmurnya selain Allah subhanahu wa ta’ala.

Hal itu menunjukkan betapa besarnya keistimewaan kalimat laa ilaaha illallahu, karena kalimat ini meskipun pendek dan sangat ringan untuk diucapkan tapi ternyata jauh lebih berat daripada alam semesta ini.

3. Penghalang dari api neraka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فإن الله قد حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله. رواه البخاري و مسلم

Sesungguhnya Allah mengharamkan api neraka bagi orang yang mengucapkan “tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah” dan ia mengucapkan kalimat itu karena mengharap wajah Allah. HR: bukhori dan muslim.

Hadis ini menunjukkan betapa dahsyatnya kalimat laa ilaaha illallah, orang yang mau mengucapkan kalimat ini (tentu dengan melaksanakan konsekuensinya) kelak di akhirat akan diharamkan dari api neraka, padahal api neraka adalah tempat siksaan yang sangat panas tak terkira dan sangat menakutkan, tapi dengan kalimat ini seseorang yang meyakini dan berpegang teguh dengannya akan terjaga dari api neraka tersebut.

Subhanallah…, apa yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan berita yang sangat agung yang harus kita perhatikan dengan seksama dan kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari sampai akhir hidup kita, supaya kita memperoleh kedahsyatan kalimat laa ilaaha illallah ini.

4. Kunci mendapat ampunan Allah subhanahu wa ta’ala

وللترميدي عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ يَقُولُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: “يَا ابْنَ آَدَمَ لَو أَتَيْتَنِيْ بِقِرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لقِيْتَنِيْ لاَتُشْرِك بِيْ شَيْئَاً لأَتَيْتُكَ بِقِرَابِهَا مَغفِرَةً “.  رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ

            Hadis riwayat imam Tirmidzi dari Anas bin malik radhiyallahu ‘anhu berkata:’ aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda’: Allah berfirman: ”Wahai anak adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan (dosa) sepenuh bumi kemudian engkau menjumpai-Ku (mati dalam keadaan) tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, maka Aku akan mendatangi kamu dengan membawa ampunan sepenuh itu (juga).” HR: Tirmidzi.

Manusia adalah makhluk yang paling sering berbuat salah dan sebaik-baik orang yang sering berbuat salah adalah orang-orang yang selalu bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadisnya.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ. رواه ابن ماجه: 4241

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak keturunan sering melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang sering melakukan kesalahan adalah orang-orang yang selalu bertaubat. HR: Ibnu Majah: 4241.

Namun dalam hadis sebelumnya di atas Allah subhanahu wa ta’ala melalui lisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar gembira kepada kita semua bahwa Dia akan memberi ampunan kepada siapa pun yang datang menghadapnya tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Bahkan seandainya orang itu melakukan dosa yang sangat banyak sampai sepenuh bumi, Allah akan mendatanginya dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula.

Hal ini merupakan kabar gembira dari Allah subhanahu wa ta’ala kepada orang-orang yang berlaailaaha illallah tanpa mencampurnya dengan kesyirikan.

5. Kunci untuk masuk surga

Kalimat laa ilaaha illallahu merupakan kunci surga, orang yang ingin masuk surga wajib meyakini tidak ada sesembahan yang hak selain Allah, Allah lah satu-satunya sesembahan yang benar yang tidak ada sekutu baginya,

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ  رضي الله عنه، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” مَنْ شَهِدَ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ : وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَالنَّارَ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ على ما كان من العمل)). أخرجاه

            Artinya: Dari ubadah bin shomit rodhiyallahu ‘anhu berkata: Rosulullah shollalllahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (Tuhan) yang hak selain Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwasannya muhammad adalah hamba dan utusan-Nya; (bersaksi) bahwa isa adalah hamba dan utusan Allah dan kalimat yang di letakkan pada maryam dan beliau (termasuk) ruh dari Allah, dan (bersaksi) bahwa surga itu benar adanya dan neraka itu benar adanya maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga bagaimanapun amalan yang ia lakukan”. HR: bukhori dan Muslim.

أقول قولي هذا أستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

‘Ibadallah, jama’ah jum’at rahimani wa rahimakumulahu jami’an…

Pada khutbah kedua ini khotib ingin mengajak kepada semua jama’ah jum’at untuk benar-benar berpegang teguh dengan kalimat laa ilaaha illallah ini, yang merupakan kunci kesuksesan kita di dunia dan di akhirat kelak, jangan sampai kita mengotori kalimat ini dengan noda-noda yang bisa merusak kemurnian kalimat ini sehingga menyebabkan kita celaka dan binasa.

Semoga kita semua dikokohkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan diberi kekuatan untuk berpegang teguh dengan kalimat ini bagaimanapun keadaan yang kita alami, baik ketika kita sedang senang maupun ketika kita sedang susah, kita juga mohon kepadaNya agar mewafatkan kita semua di atas kalimat istimewa ini. Amin ya Robbal Alamin.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Abu Layla Turahmin, M.H.
Kamis, 11 Juli 2024. 15. 42

Tinggalkan komentar