Bersyukur Kepada Allah Atas Nikmat Yang Diberikan Kepada Kita

24 Pembaca

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا ومِنْ َسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

قال الله تعالى في القرآم الكريم

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٍ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٍ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِيْ النَّارِ

‘ibadallah… jama’ah jum’at rohimani wa rohimakumulahu jami’an…

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam rangka untuk melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan Allah subhanahu wa ta’ala dalam keadaan sehat walafiat dan dalam keadaan masih beriman dan berislam, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita bersyukur kepada-Nya di dalam al-Quran dalam surat Ibrahim: 7,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Jika kamu bersyukur (atas nikmat-nikmat yang telah Aku berikan kepadamu) maka Aku akan menambah kenikmatan-kenikmatan itu, akan tetapi apabila kamu ingkar (kufur) maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.” (QS: Ibrohim:7).

Dalam surat an-Nahl ayat: 18, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang menegaskan kewajiban kita supaya bersyukur kepada-Nya, dengan menjelaskan bahwa nikmat-nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita sangatlah banyak tidak terhingga,

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا

“Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah maka kamu tidak akan sanggup untuk menghitungnya.” (QS: An-Nahl:18).

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah jami’an…

Tidak lupa pula selaku khatib pada khutbah Jum’at siang ini saya mengingatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jama’ah sekalian untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, karena ketakwaan ini merupakan bekal terbaik bagi kita di dunia ini maupun di akhirat kelak, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ

Artinya: Berbekallah kalian semua (dengan bekal takwa) karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan. (QS: Al-Baqoroh:197).

Selain itu orang-orang yang bertakwa akan mendapatkan jalan keluar terbaik dari setiap permasalahan yang dihadapinya, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ. الطلاق: 2-3

Barangsiapa bertakwa kepada Allah maka Allah akan memberikan kepadanya jalan keluar dan akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. QS: ath-Thalaq: 2-3.

Kemudian shalawat dan salam kita panjatkan kepada baginda nabi kita, Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah jami’an…

Pada kesempatan khutbah Jumat siang ini khatib akan menyampaikan pembahasan tentang Bersyukur Kepada Allah Atas Nikmat Yang Diberikan Kepada Kita.

Nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah diberikan kepada kita sangatlah banyak, tidak bisa kita hitung, dan nikmat-nikmat itu datang terus menerus siang dan malam tanpa henti. Allah ta’ala berfirman dalam al-Quran,

وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ

“Dia telah menganugerahkan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat zalim lagi sangat kufur.” QS: Ibrahim: 34.

وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ثُمَّ اِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَاِلَيْهِ تَجْـَٔرُوْنَۚ

“Segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah. Kemudian, apabila kamu ditimpa kemudaratan, kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” QS: AN-Nahl: 53.

Nikmat terbesar yang dianugerahkan Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita adalah mendapat hidayah masuk ke dalam agama Islam,

اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.” QS: Al-Maidah: 3.

وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْاَنْهٰرُۚ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدٰىنَا لِهٰذَاۗ وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَآ اَنْ هَدٰىنَا اللّٰهُ

Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka, (di surga) mengalir di bawah mereka sungai-sungai. Mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami…” QS: al-A’raf:43

Cara agar mampu bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah kita dapatkan

Pertama: Selalu memperhatikan nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita, menghadirkannya di hadapan kita dan tidak lalai atau abai terhadap nikmat tersebut, karena sering sekali kita menikmati nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala setiap hari tapi kita lupa dan tidak merasa itu sebagai nikmat yang diberikan oleh-Nya kepada kita, seperti: makan, minum, kendaran, tempat tinggal dan lain-lain yang terus menerus kita dapatkan setiap hari. Padahal Allah subhanahu wa ta’ala telah mengingatkan kita agar memperhatikan nikmat-nikmat tersebut karena nikmat-nikmat itu pada hakekatnya merupakan nikmat yang sangat besar.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْۗ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللّٰهِ يَرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۖ فَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ

“Wahai manusia, ingatlah nikmat Allah kepadamu! Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia. Lalu, bagaimana kamu dapat dipalingkan (dari ketauhidan)?” QS: Farhir: 3.

Kedua: Hendaknya kita selalu melihat orang yang di bawah kita bukan malah melihat orang-orang yang di atas kita, yang lebih kaya, lebih makmur dan lebih segala-galanya dari kita dalam masalah dunia, jika kita selalu melihat ke bawah maka akan tumbuh rasa syukur di dalam hati kita, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

‌انْظُرُوا ‌إِلَى ‌مَنْ ‌هُوَ ‌أَسْفَلَ ‌مِنْكُمْ، ‌وَلَا ‌تَنْظُرُوا ‌إِلَى ‌مَنْ ‌فَوْقِكُمْ، ‌فَهُوَ ‌أَجْدَرُ ‌أَنْ ‌لَا ‌تَزْدَرُوا ‌نِعْمَةَ ‌اللَّهِ ‌عَلَيْكُمْ

“Lihatlah orang yang di bawah kamu dan janganlah melihat orang yang di atas kamu, karena itu lebih patut bagimu agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan kepadamu.” HR: Bukhari Muslim.

Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam ini sangat benar dan tepat, dan merupakan kalimat yang di dalamnya terkumpul berbagai macam kebaikan, karena orang yang selalu melihat kepada orang yang di atasnya dalam masalah dunia maupun dalam fisik dia akan terdorong untuk ingin memiliki apa yang ada pada orang tersebut sehingga menyebabkan dia merasa apa yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepadanya remeh dan tidak berarti, padahal Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan banyak sekali nikmat kepadanya, namun jika seseorang melihat kepada orang yang di bawahnya dalam masalah dunia maka dia akan merasakan betapa besar nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang diberikan kepadanya sehingga akan muncul rasa syukur di dalam hatinya dan akan merasakan betapa banyak nikmat yang telah dia dapatkan.

Ketiga: Hendaknya kita selalu mengingat bahwa setiap nikmat yang kita dapatkan, sekecil apapun nikmat itu kelak di akhirat akan dimintai pertanggung jawabannya, apakah kita bersyukur atas nikmat tersebut ataukah tidak, apakah kita menggunakan nikmat itu sebaik-baiknya atau malah menyia-nyiakannya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا

“Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” QS: Al-Isra’: 36.

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ

“Kemudian, kamu pasti benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).” QS: At-Takatsur: 8.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنْ يُقَالَ لَهُ: ‌أَلَمْ ‌أَصِحَّ ‌لَكَ ‌جِسْمَكَ، وَأَرْوِكَ مِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ؟

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya nikmat yang pertama sekali akan dihisab pada diri seorang hamba pada hari kiamat adalah dikatakan kepadnya, ‘Bukankah Aku telah membuat badanmu sehat dan Aku telah menghilangkan dahagamu dengan air dingin?'” HR: Hakim dalam Mustadraknya: Juz: 8, Hal: 350, No: 7429.

Badan sehat dan air dingin yang digunakan untuk menghilangkan dahaga ternyata merupakan nikmat yang sangat besar dan merupakan nikmat yang akan ditanyakan pertama sekali pada saat manusia dihisab di akhirat kelak, maka pandailah bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan jangan sampai kufur kepada nikmat-nikmat-Nya.

بارَك الله لي ولَكم في القرآنِ العظيمِ، ونفَعني وإيّاكم بما فيه من الآياتِ والذّكر الحكيم، أقولُ قولي هذَا، وأستغفِر اللهَ العظيمَ الجليلَ لي ولكم ولِسائر المسلمين مِن كلّ ذنب، فاستَغفروه وتوبوا إِليه، إنّه هو الغفور الرحيم

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Ma’asyirol Muslimin Rahimani wa Rahimakumullahu Jami’an

Bagaimana cara kita bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala?

Ibnul Qayyim rahimahullahu ta’ala menjelaskan cara bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam kitabnya Madarijussalikin: 2/246 yaitu bersyukur dengan hati dengan cara tunduk dan merendahkan diri (kepada Allah subhanahu wa ta’ala), dengan lisan dengan cara memuji-Nya dan mengakui bahwa nikmat tersebut berasal dari-Nya dan dengan anggota badan dengan cara taat dan patuh kepada-Nya.

Demikian Khutbah Jumat pada siang hari ini semoga bermanfaat bagi khathib dan juga bagi seluruh jama’ah, mohon maaf jika ada kesalahan dan kesalahan itu dari diri khatib pribadi semoga dimaafkan dan diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan jika ada benarnya semoga menjadi amal shalih dan berpahala di sisi-Nya serta semoga kita bisa mengamalkannya.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. الأحزاب: 56.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنِ

Abu Layla Turahmin. BA, S.Pd, M.H.

Masjid Baitunnasihin sampangan.

Jumat. 12 September 2025. 08.56

Rujukan: https://www.alukah.net/sharia/0/130051/شكر-النعم-خطبة/

Tinggalkan komentar