Nasehat Perpulangan Santri

20 Pembaca

Nasehat-nasehat Sebagai Bekal Perpulangan Santri Bin baz.

Pertama: Selalu menjaga ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan sebaik-baiknya dengan cara melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya karena takwa yang sebenarnya adalah mampu menjaga diri dari terjatuh ke dalam kemaksiatan baik yang terang-terangan maupun yang sendirian.

Selalu muraqabatullah merasa diawasi Allah di mana pun berada.

Kedua: Berusaha menjadi teladan yang baik bagi keluarga, teman dan masyarakat sekitar.

Tunjukkan bahwa santri Bin Baz adalah santri yang hebat bukan santri kaleng-kaleng, yang banyak tidur ketika di pondok tapi menjadi santri yang benar-benar menjadi penuntut ilmu yang handal.

Ketiga: Mengamalkan ilmu yang telah dipelajari di pondok pesantren secara istiqomah bukan hanya ketika di pesantren tapi di mana pun berada termasuk ketika sudah tiba di rumah.

Keempat: Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur, ramah, baik hati, suka membantu orang lain, menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda agar menjadi contoh bagi masyarakat sekitar

KeLima: Lima hal yang harus diperhatikan dan diamalkan:

  1. Pelajari hukum safar dengan baik baik.
  2. Pahami hukum shalat safar, agar bisa mengamalkannya di perjalanan dan menjadi imam shalat.
  3. Perbaiki terus bacaan Al-Quran dan jangan pernah bosan, kuatkan kemampuan tajwid dan praktiknya.
  4. Ajarkan surat Fatihah yang benar kepada anak-anak, teman-teman dan orang-orang sekitar agar mereka mampu membaca surat fatihah dengan baik dan benar.
  5. Membuat halaqah-halaqah ilmu, sebagai bentuk dakwah kepada masyarakat umum.

Lima hal yang wajib dijauhi:

Pertama: Hati-Hati jangan sampai berakhlak buruk.

Kedua: Hati-hati jangan sampai hafalan hilang.

Ketiga: Hati-hati jangan sampai berselisih atau melawan orang tua atau menyelisihi adat baik di masyarakat yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, dan hendaknya banyak bertoleransi.

Keempat: Hati-hati jangan sampai bergaul dekat dengan orang-orang fasik termasuk teman-teman yang buruk di masa lalu.

Kelima: Hati-hati jangan sampai melakukan pelanggaran tapi tetaplah memunculkan syiar-syiar sebagai santri, berpakaian Islami, berpeci dan berpakaian rapi dan sopan, tidak isbal, bersiwak dan tidak merokok.

Abu Layla Turahmin, M.H.
Masjid Bin Baz, Kamis 1212 24 bakda Dhuhur.

Tinggalkan komentar