SESAMA MUSLIM BERSAUDARA

157 Pembaca

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه. أما بعد

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan nikmat-nikmat-Nya kepada kita semua, baik nikmat hidup, nikmat sehat, nikmat keluarga, nikmat harta, nikmat kesempatan, nikmat kemampuan, nikmat iman dan juga nikmat Islam.

Kewajiban kita terhadap nikmat-nikmat tersebut adalah mensukurinya dengan sepenuh hati karena bersyukur merupakan perintah-Nya.

Allah berfirman,

.لَئنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Jika kamu bersyukur (atas nikmat-nikmat yang telah Aku berikan kepadamu) maka Aku akan menambah kenikmatan-kenikmatan itu, akan tetapi apabila kamu ingkar (kufur) maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.” (QS: Ibrohim:7).

Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan kepada kita nikmat yang tak terhingga dan tidak bisa kita hitung seberapa banyak nikmat-nikmat tersebut bahkan dalam surat an-Nahl ayat: 18, Allah berfirman,

.وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا

“Dan jika kamu menghitung kenikmatan-kenikmatan Allah maka kamu tidak akan sanggup untuk menghitungnya.” (QS: An-Nahl:18).

Kemudian shalawat dan salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Pada tulisan kali ini penulis akan mengangakat pembahasan tentang persahabatan atau persaudaraan dalam Islam. Pembahasan ini merupakan pembahasan yang sangat urgrnt, yang hendaknya kaum muslimin memahaminya dengan baik dan mengamalkannya.

Persahabatan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia, karena setiap orang pasti membutuhkan sahabat dalam kehidupan di dunia ini. Agama Islam adalah agama yang telah sempurna dan sangat memperhatikan persahabatan ini bahkan persahabatan yang di tetapkan dalam islam yaitu persahabatan yang di dasari dengan keimanan merupakan persahabatan yang sangat erat bahkan disebut sebagai persaudaraan, yaitu bahwa orang-orang mukmin itu saling bersaudara, saling menguatkan antara yang satu dengan yang lainnya ibaratnya seperti sebuah bangunan yang satu bagian dengan bagian yang lain saling memperkuat sehingga tercipta bangunan yang sangat kokoh, demikianlah persaudaraan dalam islam yang didasari dengan keimanan, sebagaimana yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhori rahimahullahu ta’ala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. أخرجه البخاري: 2446، ولفظ له للمسلم: 2585

Mukmin yang satu dengan mukmin yang lainnya seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lainnya. HR: al-Bukhori: 2447, Muslim: 2585.

Bahkan dalam hadis lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih menegaskan lagi tentang persaudaraan ini, bahwa dalam Islam persaudaraan sesama muslim yang di bangun di atas keimanan ini lebih kuat daripada persaudaraan apapun yang dibangun selain di atas keimanan.

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رضي الله عنه قال، قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، “مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِيْ تَوادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اِشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَهَرِ وَالْحُمَى.” متفق عليه

Dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal mencintai, mengasihi dan menyayangi seperti satu jasad, apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh tubuh itu akan ikut terjaga (tidak tidur) dan panas (merasakan sakit). Muttafaqun ‘alaihi. HR: al-Bukhori: 6011. Muslim: 2587. lafadz hadis dari Imam al-Bukhori.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam al-Qur’an,

وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ 

dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.” QS: Ali Imron: 103.

Demikianlah Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan persaudaraan dalam Islam yang didasari iman, bahwa persaudaraan tersebut lebih kuat daripada persaudaraan dalam pertalian darah yang tidak didasari iman, oleh karena itu kaum muslimin hendaknya memperhatikan hal tersebut dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, saling tolong menolong dalam mempererat persaudaraan tersebut, saling membantu meringankan beban diantara kaum muslimin, ikut merasakan sedih ketika ada saudaranya yang mengalamai kesedihan dan ikut mersa senang apabila saudaranya mengalami kesenangan, jangan sampai ketika saudaranya menderita malah merasa senang dan ketika saudaranya senang malah menderita.

Jangan sakiti saudaranya baik dengan perkataan maupun perbuatan, jagalah hati dan perasaan mereka. Berilah bantuan jika ada yang membutuhkan bantuan, sayangi mereka sebagaimana menyayangi diri sendiri, doakanlah kebaikan untuk mereka dan lain sebagainya.

Dari pembahasan di atas bisa didapatkan kesimpulan berikut:

  1. Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan kaum muslimin bersaudara.
  2. Persaudaraan dalam Islam dibangun di atas keimanan.
  3. Persaudaraan yang di dasari iman lebih kuat daripada persaudaraan yang lain.
  4. Antara kaum mukminin yang satu dengan kaum mukminin yang lain hendaknya saling menguatkan, saling bahu membahu dan saling bantu membantu.
  5. Sesama mukmin itu bersaudara.

Demikian sedikit pembahasan tentang persaudaraan dalam Isalam, mudah-mudahan bermanfaat dan dijadikan sebagai pemberat timbangan kebaikan di akhirat kelak. Amin.

Abu Layla Turahmin

Sabtu, 12 agustus 2023, 20.56.

Tinggalkan komentar