Bertaubatlah Sebelum Terlambat
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه. أما بعد
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan nikmat-nikmat-Nya kepada kita semua, baik nikmat hidup, nikmat sehat, nikmat keluarga, nikmat harta, nikmat kesempatan, nikmat kemampuan, nikmat iman dan juga nikmat Islam.
Kewajiban kita terhadap nikmat-nikmat tersebut adalah mensukurinya dengan sepenuh hati karena bersyukur merupakan perintah-Nya.
Allah berfirman,
لَئنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“Jika kamu bersyukur (atas nikmat-nikmat yang telah Aku berikan kepadamu) maka Aku akan menambah kenikmatan-kenikmatan itu, akan tetapi apabila kamu ingkar (kufur) maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.” (QS: Ibrohim:7).
Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan kepada kita nikmat yang tak terhingga dan tidak bisa kita hitung seberapa banyak nikmat-nikmat tersebut bahkan dalam surat an-Nahl ayat: 18, Allah berfirman,
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا
“Dan jika kamu menghitung kenikmatan-kenikmatan Allah maka kamu tidak akan sanggup untuk menghitungnya.” (QS: An-Nahl:18).
Kemudian shalawat dan salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Anjuran untuk bertaubat
Setiap orang pasti pernah melakukan perbuatan-perbuatan dosa karena tidak ada satupun manusia yang suci tanpa pernah berbuat kesalahan sedikitpun, sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
كلُّ بني آدم خَطَّاءٌ، وخيرُ الخَطَّائِينَ التوابون. رواه الترمذي وابن ماجه والدارمي وأحمد
“Setiap anak keturunan adam pasti pernah melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang-orang yang selalu bertaubat)” HR: HR: Tirmidzi, Ibnu Majah, Darimi dan Ahmad.
dalam hadis ini secara jelas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan orang-orang yang yang paling baik yang pernah melakukan kesalahan adalah orang-orang yang selalu bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Taubat adalah meninggalkan perbuatan dosa karena perbuatan dosa itu buruk, menyesal atas perbuatan dosa itu dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.
Allah subhanahu wa ta’ala adalah Zat yang Maha menerima taubat, bahkan Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan hamba-hamba-Nya yang melampaui batas, yang banyak melakukan perbuatan dosa, yang sering menuruti hawa nafsunya dan yang melakukan perbuatan-perbuatan yang mengundang murka Allah subhanahu wa ta’ala, supaya jangan menjerumuskan diri kedalam kehancuran dan jangan berputus asa dari rahmat-Nya, segeralah bertaubat kepada-Nya karena Allah subhanahu wa ta’ala adalah Zat yang maha luas kasih sayangnya kepada hamba-hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya, Zat yang maha Pengampun yang akan mengampuni semua dosa-dosa hamba-hamba-Nya yang mau kembali dan bertaubat kepada-Nya, dosa apapun yang dilakukan seorang hamba Allah subhanahu wa ta’ala pasti berkenan untuk mengampunimya asal hamba tersebut mau bertaubat kepada-Nya.[1]
Berikut ini adalah ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah akan mengampuni dosa apapun yang dilakukan oleh hamba-hambanya itu, Allah berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا. الزمر: 53
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. QS: Az-Zumar: 53.
أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. المائدة: 74)
“Tidakkah mereka bertobat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya, padahal Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang?” QS: Al-Maidah: 74.
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. النور:31)
“Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” QS: An-Nur: 31.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا. التحريم:8)
“Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya.” QS: At-Tahrim: 8.
Syarat Diterimanya Taubat:
- Ikhlas yaitu taubatnya dilakukan karena Allah subhanahu wa ta’ala bukan karena selain-Nya.
- Berhenti dari perbuatan dosa itu.
- Menyesal karena telah melakukan dosa itu.
- Bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut.
- Taubat dilakukan sebelum nyawa sampai ditenggorokan ketika sakarotul maut.
- Taubat dilakukan sebelum matahari terbit dari barat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
إنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللهُ عَلِيماً حَكِيماً (17) وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الآنَ وَلا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَاباً أَلِيماً. النساء: 18)
“Sesungguhnya tobat yang pasti diterima Allah itu hanya bagi mereka yang melakukan keburukan karena kebodohan, kemudian mereka segera bertobat. Merekalah yang Allah terima tobatnya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Tidaklah tobat itu (diterima Allah) bagi orang-orang yang melakukan keburukan sehingga apabila datang ajal kepada seorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan, “Saya benar-benar bertobat sekarang.” Tidak (pula) bagi orang-orang yang meninggal dunia, sementara mereka di dalam kekufuran. Telah Kami sediakan azab yang sangat pedih bagi mereka.” QS: An-Nisa: 17-18.[2]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ اللهَ يقبلُ توبةَ العبدِ ما لم يُغرغرْ. التخريج : أخرجه الترمذي (3537)، وأحمد (6160).[3]
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala akan tetap menerima taubat seorang hamba sebelum nyawa sampai ditenggorokan.” HR: Tirmidzi dan Ahmad.
مَنْ تابَ قبلَ أنْ تطْلُعَ الشمسُ مِنْ مَغْرِبِها ، تابَ اللهُ عليْهِ. الراوي : أبو هريرة | المحدث : الألباني | المصدر : صحيح الجامع | الصفحة أو الرقم : 6133 | خلاصة حكم المحدث : صحيح | التخريج : أخرجه مسلم (2703).[4]
“Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, Allah akan tetap menerima taubatnya.” HR: Muslim.
Oleh karena itu marilah kita segera bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari dosa apapun, hentikan dosa itu dan mohonlah ampun kepada-Nya sebelum terlambat, karena kalau sampai terlambat penyesalanpun tidak akan ada gunanya.
Mudah-mudahan kita diberi kemudahan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk menjadi orang-orang yang selalu bertaubat kepada-Nya. Amin.
Abu layla Turahmin, M.H.
Rabu 22 November 2023, 13.37.
[1] . Tafsir As-Sa’di.
[2] . أبو بكر الجزائري ,أيسر التفاسير للجزائري ,1/448.
[3] . https://dorar.net/hadith/sharh/65540, Rabu, 22 November 2023, jam 11.36.
[4] . https://dorar.net/hadith/sharh/20517, Rabu, 22 November 2023, jam 11.41.