Menulis Ilmu

109 Pembaca

Fawaid Masjid Jamilurrohman
Jum’at 24 februari 2023, 05.00-06.00

Pentingnya menulis ilmu

Ilmu jika sebutkan secara mutlak artinya adalah apa yang dikatakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Boleh hukumnya menulis ayat-ayat al-qur’an dan hadis-hadis nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, meskipun di awal islam ketika wahyu masih turun beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang para sahabat menulis hadis-hadisnya.

Ijma’ kaum muslimin memperbolehkan menulis ayat-ayat al-qur’an dan hadis-hadis nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wajib bagi orang yang memang bertugas menyampaikan ilmu untuk menulis ilmu yang dimilikinya berupa al-qur’an dan as-sunnah.

Para sahabat dahulu menulis ilmu yang mereka peroleh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Jaman dahulu pernah ada desas-desus bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ilmu khusus kepada ahlul bait yang tidak diberikan kepada selain mereka dan desas-desus ini berasal dari kaum syi’ah.

Ada juga fitnah yang mengatakan bahwa al-qur’an yang ada di kaum muslimin sekarang ini telah dirubah oleh para sahabat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tapi tentu saja fitnah ini tidaklah benar karena al-qur’an yang ada sekarang adalah al-qur’an yang benar dan murni berasal dari Allah subhanahu wa ta’ala yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ali bin Abi Tholib tidak diberi ilmu khusus oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak diberikan kepada para sahabat yang lainnya.

Orang muslim tidak boleh membunuh kaum kafir dzimmi, musta’man dan mu’ahad.

Barang siapa membunuh orang kafir mu’ahad (yang mengikat perjanjian dengan kaum muslimin) ia tidak akan mencium baunya surga.

Orang kafir yang musta’man adalah orang kafir yang meminta jaminan keamanan dari kaum muslimin dan dari penerintah kaum muslimin.

Dilarang mendholimi siapapun termasuk orang-orang kafir, jika ada orang muslim mendholimi orang kafir dan orang kafir itu berdoa kepada Allah maka doanya itu termasuk doa yang mustajab.

Jaman dahulu pernah ada pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah untuk menghancurkan ka’bah, akan tetapi Allah menjaganya dengan mengirim burung ababil untuk menyerang pasukan tersebut sehingga ka’bah tidak bisa dihancurkan oleh pasukan tersebut.

Setelah fathu Mekah (penaklukan kota Mekah) Allah subhanahu wa ta’ala kembali menjaga tanah suci tersebut, tidak boleh melakukan pembunuhan ataupun peperangan di kota Mekah.

Tidak boleh memotong duri dan pohon-pohon yang masih kokoh yang ada di kota mekah yang tumbuh sendiri, kecuali jika kemaslahatan yang lebih besar.

Di Mekah ada kantor khusus yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang hilang.

Ashobah adalah keluarga dekat seseorang dari jalur ayahnya.

Orang muslim yang membunuh orang muslim tanpa sengaja diyatnya adalah seratus ekor onta.

Idh-khir adalah alang-alang yang jaman dahulu digunakan orang-orang arab sebagai salah bahan baku untuk membuat rumah dan untuk menutup jenazah ketika ditaruh di liang lahad supaya rapat dan tanah tidak mengenai jenazah tersebut.

Setiap lafadz yang disebutkan dalam hadis bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menulis maksudnya adalah yang menulis sekretarisnya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bisa menulis.

Ketika menjelang wafat dan pada waktu itu beliau mengalami sakit parah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta supaya di bawakan alat-alat tulis dan beliau akan menuliskan sesuatu sebagai umatnya sebagai tinggalan yang umat ini tidak akan tersesat jika mereka berpegang dengannya, akan tetapi akhirnya beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak jadi menulis karena terjadi sesuatu hal yang menyebabkan beliau tidak jadi menulis, hal ini menunjukkan bahwa menulis ilmu diperbolehkan.

Sakarutul maut itu sangat berat dan orang mukmin yang akan meninggal dunia akan mengeluarkan keringat di keningnya.

Tidak pantas terjadi perselisihan di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Semua perkara telah disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ada sesuatupun yang beliau sembunyikan.

Semua perkara yang bisa mendekatkan diri ke surga dan menjauhkannya dari neraka telah dijelaskanboleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara sempurna baik terperinci maupun global.

Wallahu a’lam bish-showab.

Abu Layla Turahmin.

Tinggalkan komentar