Fawaid Ta’lim
Allah subhanahu wa ta’ala tidak melihat kepada kekayaan maupun bentuk fisik seseorang tapi yang dilihat adalah hati dan amalan orang tersebut.
Hendaknya seseorang selalu jujur, sama antara apa yang ada di lahiriyah dan hatinya, ketika berjanji akan ditepati janji tersebut.
Cara membersihkan hati:
Pertama melakukan usaha preventif yaitu melakukan pencegahan agar hati tidak menjadi kotor.
Caranya:
Menjaga pandangan dengan tidak melihatvperkara-perkara yang diharamkan seperti aurat, hal-hal yang porno dll
Menjaga pendengaran dari sesuatu yang haram seperti: mendengarkan musik, ghibah dll.
Menjaga lisan dari perkara-perkara yang haram, seperti menceritakan keburukan-keburukan orang lain, mencela dll.
Berdoa meminta kepada Allah agar hatinya dijaga daribperkara-perkara yang dapat merusak dan mengotori hati, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.
يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
Sering mengingat kematian dan akhirat, dengan mengingat kematian akan dapat membuat seseorang semakin yakin bahwa dunia ini akan ditinggalkan, sehingga hatinya tidak terikat dengan dunia, dan tidak pula mabuk dunia
Orang yang selalu mengingat akhirat akan menjadi orang yang zuhud dan tidak meletakkan dunia di dalam hatinya, akan mudah meninggalkan kemaksiatan dan dosa.
Kedua usaha yang bersifat kuratif yaitu membersihkan hati yang sudah terlanjur kotor.
Caranya:
Bertaubat dengan taubat nasuha dari dosa-dosanya seperti, dosa iri, dengki, dan dosa-dosa lainnya.
Meninggalkan hal-hal yang berkaitan dengan dosa tersebut dan bertekad bulat untuk tidak melakukan kembali dosa-dosa itu. Orang yang bertaubat dari sebuah dosa seperti orang yang tidak berbuat dosa,.
Berdoa agar hatinya dibersihkan dari iri, dengki, dendam, dll.
Allah mencintai orang-orang yang senang bertaubat (setiap kali berbuat dosa langsung bertaubat), ketika muncul suudzan dalam hati segera bertaubat agar dibersihkan dari dosa tersebut dan Allah juga senang dengan orang-orang yang selalu bersuci, menyucikan badan dan hati.
Selalu beristighfar dan terus menerus beristighfar dengan penuh kesadaran.
meminta kepada Allah agar dosanya ditutupi dan tidak ditampakkan kepada manusia serta memohon agar diampuni dari dosa-dosa tersebut.
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam selalu beristighfar setiap hari minimal tujuh puluh kali.
Melakukan berbagai amal shalih penghapus dosa, ada banyak amal shalih yang dapat menghapuskan dosa seperti, shalat lima waktu, shalat Jumat ke Jumat berikutnya, membaca tahmid dan takbir setelah shalat lima waktu, bersedekah, berumrah, berhaji dan lain-lain.
Bersabar ketika mendapatkan musibah, musibah yang ditimpakan kepada seorang muslim dapat menghapus dosa-dosanya selama musibah tersebut dihadapi dengan kesabaran dan tidak mengucapkan ucapan-ucapan yang menunjukkan tidak Ridha terhadap musibah tersebut.
Tehnik-tehnik khusus untuk mengobati penyakit hati:
Cara mengobati penyakit hasad, iri dan dengaki yaitu dengan cara meyakini bahwa Rizki yang diberikan Allah kepada orang lain yang lebih banyak dari yang dimilikinya itu diberikan berdasarkan keadilan dan hikmahnya, kemudian dia berusaha meminta kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari karunia-Nya dan karunia-Nya sangat luas kenapa mesti dengki dengan orang tersebut, kemudian memaksa lisan kita untuk mendoakannya dengan kebaikan seperti doa agar hartanya diberkahi dan diberi anak shalih. Dengan begitu penyakit hasad itu akan hilang dari dirinya.
Hasad sangat merugikan seseorang karena dapat menghabiskan pahala kebaikan-kebaikan seseorang bahkan digambarkan seperti api yang membakar kayu.
Cara menghilangkan penyakit ujub yaitu dengan cara melihat dan mengenali kelemahan diri sendiri dan jika memiliki keutamaan atau kelebihan hendaknya menyadari dengan sesadar sadarnya bahwa keutamaan dan kelebihan itu hanya karunia dari Allah subhanahu wa ta’ala, dengan demikian sifat ujub dan membanggakan diri sendiri itu akan hilang darinya
Kelebiahn dan keutamaan seseorang hanyalah pemberian Allah subhanahu wa ta’ala yang sewaktu-waktu bisa diambil, jika demikian lalu apa yang mesti dibanggakan.
Cara mengobati suudzan, yaitu dengan cara selalu berusaha berhusnudzan kepada orang lain dan jika ada berita buruk tentang seseorang atau melihat ada kekurangan seseorang hendaknya berhusnudzan yang lebih dikedepankan, seperti ketika melihat orang tidak shalat berjama’ah hendaknya berhusnudzan mungkin orang itu sudah shalat di masjid lain, atau munculkan dalam hati bahwa orang tersebut memiliki alasan tertentu yang tidak diketahui, susudzan adalah ucapan paling dusta,
Cara mengobati sifat cinta dunia yaitu dengan cara melihat dan menyadari bahwa dunia ini fana dan akan ditinggalkan, mempelajari kisah-kisah orang-orang shalih yang begitu Zuhud terhadap dunia, Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia sama sekali, tapi Zuhud adalah hatinya tidak terikat dengan dunia, meskipun banyak harta tapi hatinya tidak terikat dengan harta tersebut.
Cara mengoabati putus asa dari Rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, ketika seseorang mengalami banyak musibah dan ujian hidup jangan sampai berputus asa dari Rahmat Allah karena rahmat Allah subhanahu wa ta’ala sangat luas, demikian juga ketika seseorang bergelimang dengan dosa maka jangan sampai putus asa yakinilah bahwa Allah maha pengampun dan akan mengampuni dosa apapun dari seseorang jika mau bertaubat kepadanya, meyakini bahwa Allah sangat sayang kepada hamba-hamba-Nya melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya.
Cara mengobati penyakit merasa aman dari azab Allah subhanahu wa ta’ala ada dengan mengingat-ingat dengan baik bahwa Allah memiliki azab yang sangat pedih, menanamkan rasa takut kepada azab Allah, mempelajari atau membaca ayat-ayat atau hadis-hadis tentang azab Allah subhanahu wa ta’ala yang sangat pedih.
Cara mengobati riya’ riya’ sangat berbahaya dan bisa membatalkan pahala amalan, senang ketika dipuji, cara mengatasinya adalah berusaha menyembunyikan amal-amal yang dilakukan, karena dengan menyembunyikan amal kebaikan tersebut akan memunculkan sifat tidak ingindiouji karena tidak ada yang melihat amal baiknya tersebut, berusaha menyembunyikan amal shalih seperti ketika menyembunyikan keburukan-keburukannya. Bahkan hendaknya amal shalih ya disembunyikan dari keluarganya sendiri agar tidak muncul sifat ingin dipuji.
Ketika terpaksa melakukan amalan shalih dihadapan orang banyak hendaknya memeriksa hatinya apakah ada rasa riya’ ataukah tidak.
Berdoa kepada Allah agar menghilangkan sifat ingin dipuji.
Kunci membersihkan hati adalah dengan menuntut ilmu syar’i karena dengan menuntut ilmu syar’i seseorang akan dapat mengetahui mana penyakit hati dan bagaimana cara mengobatinya. Serta bagaimana cara menghindarkan diri dari penyakit hati tersebut.
Kesimpulan:
Hati memiliki kedudukan yang sangat agung di sisi Allah subhanahu wa ta’ala sehingga hati sangat perlu untuk dijaga agar jangan sampai dikotori oleh noda-noda dosa dan jika hati sudah terlanjur ternoda maka hati tersebut harus segera diobati agar bersih kembali..