MENDAKWAHKAN KALIMAT SYAHADAT LAA ILAAHA ILLALLAH
قل هذه سبيلي أدعو إلى الله على بصيرة أنا و من اتبعني وسبحان الله وما أنا من المشركين (يونس:108)
Artinya: Katakanlah (Muhammad):”Ini adalah jalanku, aku menyeru ke jalan Allah di atas ilmu aku dan orang-orang yang mengikutiku dan maha suci Allah dan aku sekali-kali bukanlah termasuk orang yang menyekutukan Allah”. QS:Yunus:108
Penjelasan ayat
Dalam ayat ini Allah subhanahu wata’ala memerintahkan nabi-Nya muhammad shollallahu”alaihi wasallam supaya mengajarkan dan menerangkan kepada umat manusia jalan dan sunnahnya, dan bahwasannya manhaj beliau dan manhaj orang-orang yang mengikutinya dalam hidup ini adalah mendakwahkan agama Allah subhanahu wa ta’ala dan tauhid, dan semua itu benar-benar di landasi dengan ilmu. Ia dan orang-orang yang mengikuti dan membenarkannya memaha sucikan Allah subhanahu wata’ala dan mengagungkan-Nya dari sekutu dalam rububiyah maupun asma dan sifat-Nya, dan beliau berlepas diri dari orang-orang musyrik dan kesyirikannya.
Mutiara Ayat
- Wajib ikhlas dalam berdakwah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
- Berdakwah di jalan Allah subhanahu wa ta’ala harus di landasi dalil dan hujjah.
- Wajib berlepas diri dari kesyirikan dan para pelakunya.
- Tidak akan benar amalan seseorang kecuali jika sesuai dengan syariat yang di bawa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.
- Wajib memaha sucikan Allah subhanahu wa ta’ala dari sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya.
Hubungan ayat dengan bab
Ayat ini menunjukkan bahwa jalan Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang yang mengikutinya adalah berdakwah kepada agama Allah subhanahu wa ta’ala yang mencakup dakwah kepada kalimat syahadat laa ilaaha illallahu.
وعن ابن عباس رضي الله عنه أن رسول الله صلي الله عليه وسلم لما بعث معاذا إلي اليمن قال له: ((إنك تأتي قوما من أهل الكتاب فليكن أول ما تدعوهم إليهم شهادة أن لا إله إلا الله و في رواية إلي إن يوحدوا الله فإن هم أطاعوك لذالك فأعلمهم أن الله افترض عليهم خمس صلوات في كل يوم و ليلة فإن هم أطاعوك لذالك فأعلمهم أن الله افترض عليهم صدقة تؤخذ من أغنيائهم فترد علي فقرائهم فإن هم أطاعوك لذالك فإياك و كرائم أموالهم واتق دعوة المظلوم فأنه ليس بينها وبين الله حجاب)). أخرجاه
Artinya: Dari ibnu ‘Abbas rodhiyaallhu ‘anhu, bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam ketika hendak mengutus mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ke yaman beliau bersabda, “Sesungguhnya engkau akan mendatangi sebuah kaum dari ahlul kitab, hendaklah dakwah yang pertama sekali engkau sampaikan adalah syahadat laa ilaha illallah“. Dalam riwayat lain di sebutkan, “agar mereka menauhidkan Allah”, jika mereka telah mentaatimu dalam hal itu, maka ajarkanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan sholat lima waktu dalam sehari semalam, jika mereka telah mentaatimu maka ajarkanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan shodaqoh (zakat) kepada mereka yang di ambil dari harta orang-orang kaya di antara mereka dan di berikan kepada orang-orang miskin di kalangan mereka, jika mereka telah mentaatimu, maka hati-hatilah engkau dari harta pilihan mereka dan jagalah dirimu dari doa orang yang terdholimi karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah”. HR: Bukhori dan Muslim
Penjelasan hadis
Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam mengutus muadz ke yaman sebagai wakilnya (pemimpin), dan beliau memberi petunjuk kepadanya beberapa perkara yang harus di ketahui pertama adalah mendakwahkan tauhid dan memurnikan ibadah hanya kepada Allah, jika mereka telah mentaatinya maka ia harus mengabarkan kepada mereka kewajiban paling utama setelah tauhid yaitu sholat lima waktu dan zakat, jika mereka telah mentaati perntahnya maka ia wajib berlaku adil dan tidak boleh melakukan perbuatan yang memudhorotkan mereka dengan mengambil harta pilihannya, karena perbuatan itu merupakan kedholiman yang bisa mengakibatkan mereka mendoakan kejelekan kepadanya sementara doa orang yang terdholimi tidak akan di tolak oleh Allah subhanahu wata’ala.
Mutiara Hadis
- Dakwah pertama yang hendaknya di sampaikan oleh seorang dai adalah tauhid (mengesakan Allah subhanau wa ta’ala).
- Tahapan dakwah adalah di mulai dari perkara yang paling penting kemudian perkara yang lainnya.
- Wajibnya sholat lima waktu.
- Sholat witir hukumnya tidak wajib.
- Wajib menunaikan zakat.
- Zakat tidak di berikan kepada orang kafir.
- Orang-orang fakir adalah orang-orang yang berhak mendapat zakat.
- Boleh memberikan semua zakat hanya untuk satu golongan, dari delapan golongan penerima zakat.
- Tidak boleh mengeluarkan harta zakat dari suatu negeri kecuali apabila di negeri itu sudah tidak ada orang fakir.
- Tidak boleh menyerahkan zakat kepada orang kaya.
- Tidak boleh mengambil zakat dari harta terbaik akan tetapi zakat di ambil dari harta pertengahan.
- Haram kedholiman dengan segala macam bentuknya.
- Makbulnya doa orang yang terdholimi walaupun ia orang fajir (pendosa).
Hubungan hadis dengan bab
Hadis ini menunjukkan bahwa dakwah pertama yang hendaknya di sampaikan seorang dai adalah syahadat laa illaha illallah.
ولهما عن سهل بن سعد رضي الله عنه: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يوم خيبر: ((لأعتين الراية غدا رجلا يحب الله ورسوله ويحبه الله و رسوله يفتح الله على يديه )) فبات الناس يدوكون ليلتهم: أيهم يعطاها: فلما أصبحوا غدوا على رسول الله صلى الله عليه وسلم كلهم يرجو أن يعطاها فقال: أين علي بن أبي طالب فقيل هو يشتكي عينيه فأرسلوا إليه فأتي به فبصق في عينيه فدعا له فبرأ كأن لم يكن به وجع فأعطاه الراية فقال: ((أنفذ علي رسلك حتي تنزل بساحتهم, ثم أدعهم إلي الإسلام. و أخبرهم بما وجب عليهم من حق الله تعالي فيه, فو الله لأن يهدي الله بك رجلا واحدا, خير لك من حمر النعم))
Hadis riwayat imam bukhori dan imam muslim, dari sahl bin saad rodhiyallahu ‘anhu, pada waktu perang kkhoibar nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Besok aku akan menyerahkan bendera perang ini kepada orang yang mencintai Allah dan rosul-Nya dan ia dicintai oleh Allah dan rasul-Nya, Allah akan membuka kemenangan melalui ke dua tangannya”.
Lalu pada malam harinya orang-orangpun membicarakan masalah itu, “Siapakah yang akan di beri bendera perang itu?”.
Ketika subuh telah tiba merekapun pergi menemui Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dan mereka semua berharap ia yang akan diberi bendera perang itu.
Lalu Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dimana ali bin abi tholib?”
Lalu di sampaikan kepada beliau, “Ia sedang sakit pada kedua matanya”.
Kemudian Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam mengutus mereka supaya menjemput ali rodhiyallahu ‘anhu, kemudian di bawalah Ali rodhiyallahu ‘anhu menghadap Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, kemudian beliau menyemburkan ludah pada kedua matanya, seketika itu juga kedua matanya langsung sembuh seolah-olah sebelumnya sama sekali tidak sakit, lalu beliau memberikan bendera perang itu kepadanya.
Dan berkata: “Bangkit dan berjalanlah dengan tenang sampai engkau tiba di hadapan mereka, ajaklah mereka masuk islam, beritahukanlah kepada mereka tentang kewajiban yang menjadi hak Allahsubhanahu wa ta’ala , demi Allah seandainya Allah subhanahu wa ta’ala petunjuk kepada seseorang melalu kamu, itu lebih baik bagimu dari pada onta-onta merah”.
Penjelasan hadis
Dalam hadis ini sahl bin sa’ad rodhiyallahu ‘anhu mengabarkan kepada kita bahwa pada waktu perang khoibar Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam berjanji akan memberikan bendera perang itu kepada orang yang mencintai Allah subhanahu wa ta’ala dan rosul-Nya dan Allah dan rosul-Nya mencintainya, maka pada malam harinya orang-orangpun ramai menerka siapakah orang itu (orang yang akan mendapat bendera perang). Ketika waktu subuh telah tiba, pagi-pagi sekali orang-orang sudah pergi (menemui nabi shollallahu ‘alaihi wasallam), mereka semua berharap agar dialah yang mendapat anugerah agung itu, kemudian Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bertanya tentang Ali bin Abu Tholib rodhiyallahu ‘anhu. Dan (ketika) beliau di beritahu bahwa ali rodhiyallahu ‘anhu sedang sakit pada kedua matanya, lalu beliau memerintahkan agar Ali rodhiyallahu ‘anhu di bawa menghadap, setelah ali di bawa menghadap lalu beliau menyemprotkan ludahnya ke kedua matanya seketika itu sembuhlah kedua mata Ali radhiyallahu ‘anhu seperti sedia kala sebelum ia sakit, kemudian beliau menyerahkan bendera itu kepadanya dan memerintahkan agar ia berjalan dengan tenang, apabila telah sampai di hadapan mereka (musuh) beliau memerintahkan supaya pertama sekali yang harus di lakukan adalah mengajak mereka masuk islam, jika mereka mentaatinya makasetelah itu ia harus mengajarkan kewajiban-kewajiban yang lain. Kemudian beliau bersumpah kepada Ali (dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala ) sebagai dorongan baginya untuk melakukan kebaikan, beliau menjelaskan bahwa pahala memberikan petunjuk kepada seseorang (dan ia mau menerimanya) maka itu lebih baik dari pada memiliki onta merah*.
*Onta merah adalah jenis onta yang paling mahal.
Mutiara Hadis
- Penjelasan tentang keutamaan Ali rodhiyallahu ‘anhu dan bantahan terhadap orang-orang nawashib (orang-orang yang merendahkan).
- Penetapan sifat mahabbah (cinta) bagi Allah subahanahu wa ta’ala.
- Penjelasan tentang mukjizat Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam.
- Besarnya semangat para sahabat untuk mendapatkan kebaikan.
- Pertanyaan pemimpin tentang kondisi anak buahnya dan perhatiannya terhadap mereka.
- Wajib beriman kepada qodho dan qodar, karena bendera perang tersebut justru di berikan kepada orang yang tidak berusaha untuk mendapatkannya.
- Seorang panglima harus memiliki adab yang baik dan sikap lembut akan tetapi tidak lemah.
- Sebelum menyerangan musuh wajib mendahuluinya dengan dakwah yaitu mengajak musuh masuk islam bagi orang (kaum) yang belum tersentuh dakwah, adapun bagi orang (kaum) yang telah sampai kepadanya dakwah di sunahkan untuk menyampaikannya kembali dan memberi peringatan sebelum perang.
- Terjaganya darah dan kehormatan seseorang, tidak cukup hanya sekedar melafadzkan kalimat syahadat tanpa di sertai amal.
- Boleh bersumpah ketika memberikan fatwa sebagai penguat.
- Boleh bersumpah tanpa di minta jika ada maslahatnya.
- Keutamaan berdakwah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan keutamaan ta’lim.
Hubungan hadis dengan bab
Hadis ini menunjukkan bahwa (kewajiban) pertama sekali yang harus di lakukan oleh seorang dai adalah mengajak umatnya kepada agama islam dan rukun pertama dalam islam adalah syahadatain (dua kalimat syahadat).
Kesimpulan
Sikap imam (pemimpin) terhadap orang-orang kafir dari ahli kitab adalah memberikan salah satu dari tiga pilihan secara berurutan:
1. Masuk islam.
2. Mmbayar jizyah.
3. Perang
Jika mereka adalah orang-orang kafir penyembah berhala (patung dll) maka ia memberi salah satu dari dua pilihan:
1. Masuk islam.
2. Perang.
Diterjemahkan dari kitab al-jadid syarah kitab tauhid.
Abu Layla.