Seorang mukmin adalah saudara mukmin yang lainnya, ketika ada saudara mukmin lain tertimpa musibah hendaknya mukmin lainnya membantunya.
Keadaan apapun yang dialami seorang mukmin semuanya baik, tidak ada yang buruk baik ketika mendapat nikmat ataupun ketika mendapat ujian.
Ketika tertimpa musibah seorang mukmin hendaknya bersabar dan yakin bahwa Allah akan memberi yang terbaik.
Orang mukmin pasti akan mendapat ujian atau musibah untuk menguji kwalitas imannya.
Musubahbyang dialami pesantren al-Khazini merupakan ujian dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Ujian dari Allah subhanahu wa ta’ala itu berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya dan juga beraneka ragam.
Ketika mendapat musibah seperti kehilangan keluar yang dicinta hendaknya:
Pertama bersabar
Ujian yang diberikan Allah bukan hanya kepada orang-orang sekarang tetapi umat-umat terdahulu juga mengalaminya.
Kerika menghadapi ujan hal petama yang dilakukan adalah bersabar.
2. Yakin bahwa ujian itu meskipun terlihat buruk tapi itulah yang terbaik yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala.
Setiap perbuatan Allah itu baik dan mengandung hikmah yang sangat besar yang tidak diketahui manusia.
Setiap musibah akan mendapat ganti yang lebih baik dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Kita milik Allah dan kelak akan kembali kepada-Nya.
3. Ridha dengan ujian tersebut
Musibah yang dialami pesantren al-khazini meskipun terlihat buruk tapi pada hakikatnya kebaikanlah yang dikehendaki Allah subhanahu wa ta’ala baik yang terluka maupun yang meninggal dunia.
Meninggal ketika menuntut ilmu merupakan kematian yang Khusnul khatimah insyaallah.
Meninggal ketika shalat merupakan ciri meninggal Khusnul khatimah.
Orang yang mati dengan mebawa kebaikan akan mendapat pahala yang sangat besar di sisi-Nya.
Orang yang meninggal dunia karena tertimpa bangunan termasuk mati syahid.
Membantu saudara muslim lain merupakan sebuah keharusan, meskipun hanya dengan bantuan sederhana jika memang tidak mampu membantu secara besar.
Orang yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala dan mati dalam keadaan shalat kelak pada hari kiamat akan berjumpa dengan Allah subhanahu wa ta’ala dan Allah subhanahu wa ta’ala dalam keadaan ridha kepadanya.
Satu muslim dengan muslim lainnya seperti sebuah bangunan saling menguatkan.
Muslim dengan muslim lainnya seperti jasad yang satu jika ada yang sakit bagian lain akan ikut merasakan sakit juga.
Turahmin BA, S.Pd, M.H.
Masjid Bin Baz Pusat, 08 Oktober 2025. 13.05