Kajian kitab Shohih Bukhori
Menyia-nyiakan ilmu:
Berhenti belajar.
Berhenti muroja’ah.
Tidak mengamalkan ilmunya.
Tidak mendakwahkan ilmunya.
Seorang alim akan tetap disebut orang bodoh sebelum mengamalkan ilmunya.
Orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya akan diazab terlebih dahulu sebelum para penyembah berhala.
Tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat oleh Allah subhanahu wa ta’ala, kebodohan menyebar luas, khomer diminum dan zina tersebar dimana-mana.
Cara Allah Allah mengangkat ilmu:
Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama, sehingga setelah itu orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin jahil lalu ketika ditanya mereka menjawab dengan jawaban yang salah dan mereka sesat serta menyesatkan.
Khomer dianggap sebagai minuman halal sehingga dimana-mana orang minum khomer.
Zina menyebar luas.
Tanda-tanda kiamat adalah Ilmu akan semakin sedikit (karena sedikit orang-orang yang mau menuntut ilmu sehingga sedikit pula orang-orang yang mampu menegakkan panji-panji ilmu), zina tersebar, lebih banyak wanita daripada laki-laki (karena mayoritas bayi yang dilahirkan adalah perempuan sehingga suatu saat satu orang laki-laki menanggung lima puluh perempuan).
Suatu saat ka’bah akan diangkat oleh Allah subhanahu wa ta’ala, batu-batunya akan dibuang ke laut jaddah, setelah itu tidak ada orang yang mengenal Allah dan terjadilah hari kiamat.
Fawaid
1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermimpi dan mimpi para nabi adalah al-haq.
Mimpi ada tiga:
• Mimpi karena pengaruh psikologi seperti ketika seseorang terlalu memikirkan sesuatu sehingga sesuatu itu terbawa ke dalam mimpinya.
• Mimpi yang baik yaitu mimpi yang berasal dari Allah subhanahu wa ta’ala dan mimpi ini boleh diceritakan kepada orang yang baik yang kita cintai, mimpi ini jangan diceritakan kepada semua orang karena banyak orang yang hasad dan mimpi ini boleh ditakwilkan tapi hanya boleh ditakwilkan oleh orang-orang yang benar-benar paham takwil mimpi.
• Mimpi buruk, mimpi buruk ini tidak boleh diceritakan kepada siapapun meskipun kepada orang terdekat dengan kita.
2. Allah memberi gambaran kepada Nabi shallallahu ‘alaihi bahwa ilmu diibaratkan seperti susu, karena susu itu adalah nutrisi, bayi ketika dilahirkan dalam keadaan bodoh dan tubuhnya lemah sehingga membutuhkan nutrisi dan nutrisi terbaik adalah susu.
Ilmu diibaratkan seperti susu karena ilmu adalah nutrisi dan obat bagi jiwa kita, barangsiapa menginginkan nutrisi yang baik bagi jiwanya dan ingin jiwanya menjadi kokoh maka hendaknya ia menuntut ilmu.
Nabi bersabda: “Berobatlah dengan susu sapi.”
Nabi tidak mewariskan harta tapi mewariskan ilmu barang siapa mau mengambil ilmu maka ia telah mengambil warisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat agung.
Semoga Allah senantiasa memberi nikmat rajin menuntut ilmu kepada kita sampai akhir hayat.
Abu Layla Turahmin
Jum’at 09 desember 2022, jam 06.27 Masjid jamilurrohman.