Fawaid Ta’lim
CMC, Rabu 24 Juli 2024
Pemateri Syaikh Arif Anwar
Puasa paling utama adalah puasa Dawud, sehari berpuasa dan sehari berbuka, puasa dawud adalah puasa setengah puasa dahr.
Meskipun seseorang rajin berpuasa dan memiliki keinginan kuat untuk berpuasa hendaknya tetap memperhatian hak diri sendiri dan keluarga.
Tidak boleh terlalu memberatkan diri dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Taala.
Puasa tiga hari setiap bulan pahalanya sama dengan puasa sebulan penuh bahkan bisa termasuk puasa dahr (sepanjang tahu) karena satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat.
Tidak boleh hukumnya puasa dahr yaitu puasa setahun penub tanpa berbuka, termasuk di hari raya idul fitri, idul adha dan hari tasyrik.
Badan kita, mata kita dan seluruh anggota tubuh kita memiliki hak untuk beristirahat, tidak boleh seseorang memporsir tenaganya sampai berlebihan.
Para sahabat sangat bersemangat untuk menunaikan ibadah puasa meskipun puasa sunah.
Para sahabat sangat beradab kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Hendaknya seseorang bersemangat untuk beramal semaksimal mungkin tapi tetap harus memperhatikan hak-haknya termasuk hak-hak istri dan anak-anaknya.
Anak menjadi tanggung jawab seorang ayah untuk mendidiknya mengerti ilmu din dan ibadah kepada Allah subhanabu wa ta’ala.
Haram berpuasa di hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan hari-hari Tasyrik.
Puasa dahr selama tidak menerjang hari-hari terlarang untuk berpuasa hukumnya boleh.
Para sahabat sanagt bersemangat membaca Al-Quran.
Ibadah paling agung adalah membaca Al-Quran.
Sebagian sahabat mampu menghatamkan Al-Qur’an setiap malam, seperti Tamin Ad-Dari dan Usman bin Affan radhiyallahu anhuma.
Usman bin Affan Radhiyallahu Anhu shalat malam hanya satu rekaat witir tapi beliau dalam shalat itu menghatamkan Al-Quran.
Imam Syafi’i rahimahullah di bulan puasa hatam Al-Quran sebanyak 60 kali.
Puasa tapi tetap berbuka (kadang puasa kadang tidak puasa), shalat malam dan tetap ada waktu tidur dan juga tetap menikah.
Tidak boleh berlebihan dalam bersikap zuhut terhadap dunia sampai melampaui batas, tidak menikah, tidak tidur dan tidak makan daging.
Puasa merupakan ibadah yang sangat agung.
Hati-hati jangan sampai terkena murka Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Puasa tiga hari tiap bulan (13, 14 dan 15) dan puasa tiap bulan ramadhan adalah termasuk puasa dahr.
Namun intinya boleh puasa tiga hari setiap bulan di tangggal berapa saja.
Jika seseorang tidak mampu puasa dawud, senin kamis, atau puasa tiga hari tiap bulan hendaknya tetap puasa enam hari di bulan syawal supaya tetap mendapat pahala puasa dahr.
Memahami fiqih hadis sangat penting supaya tidak salah paham, cara memahaminya adalah melalui bimbingan para ulama.
Boleh hukumnya puasa beberapa hari secara berturut-turut tanpa jeda.
Disunahkan puasa hari Senin karena pada hari Senin Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, diturunkan al-Quran pertama sekali kepada beliau dan pada hari itu juga amalan anak adam dipaparkan dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Jangan membuat-buat sesuatu yang baru dalam syariat Islam karena hal tersebut sama halnya dengan menuduh Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam berbuat khianat tidak menyampaikan semua syari’at yang diturunkan kepadanya.
Abu Bakar, Umar Usman dan Ali Radhiyallahu Anhum tidak melakukan acara Maulid Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Imam Syafi’i tidak melakukan acara maulid Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Berilmu setengah-setangah itu lebih berbahaya daripada tidak tahu sama sekali.
Ilmu merupakan sesuatu yang sangat agung.
Ashobiyah hukumnya terlarang.
Keutamaan Puasa Muharram
Bulan paling utama setelah bulan Ramadhan adalah bulan Muharram.
Shalat paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.
Puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Muharram.
Keutamaan Puasa Syawal
Berpuasa Ramadhan ditambah enam hari di bulan Syawal sama dengan puasa dahr (puasa sepanjang tahun) karena satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat.
Jumbur berpendapat mustahab puasa Syawal.
Madzhab Syafi’iyah puasa enam hari di bulan Syawal dimustahabkan dimulai pada hari kedua bulan Syawal.
Imam Malik lebih dahulu daripada Imam Bukhori dan Imam Muslim.
Imama Malik berpendapat tidak ada puasa enam hari di bulan Syawal.
Keutamaan Laylatul Qodar
Laylatul Qodar adalah malam yanga paling utama lebih utama daripada 1000 bulan.
Laylatul Qodar terjadi di hari-hari ganjil sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
Laylatul Qodar terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memerintahkan supaya umatnya berlomba-lomba mencari Laylatul Qodar di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memerintahkan supaya umatnya berlomba-lomba mencari Laylatul Qodar di malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Pendapat Imam Syaf’ii Laylatul Qodar jatuh pada hari ke 21, 23 dan 27 Ramadhan.
Jika mampu hendaknya seseorang memperfokus i adah sebanyak-banyaknya di malam hari bulan Ramadhan, jika tidak mamapu maka di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka di tangval-tanggal ganjil, supaya memperoleh Laylatul Qodar.
Di sepuluh hari terkahir bulan Ramadhan disunahkan untuk beri’tikaf.
Ketika sujud wajib menempelkan jidat dan ujung hidung di lantai, yang pertama ditempelkan adalah jidat.
Ada yang perpendapat Laylatul Qodar jatuh pada tanggal 27 Ramadhan
Abu Layla Turahmin, M.H.
139 Pembaca