Fawaid Ta’lim
Masjid Jamilurrahman, Jum’at 20 Oktober 2023
19.15
Cukuplah sebagai bukti kemuliaan ilmu adalah ada orang-orang yang mengaku-ngaku memiliki ilmu.
cukuplah bukti kemuliaan ilmu ketika ada orang marah ketika dikatakan tidak berilmu/bodoh.
Sebagian salaf berkata, sebaik-baik anugerah dari Allah subhanhu wa ‘ala adalah akal.
seburuk-buruk musibah adalah kebodohan.
ilmu sangat utama dan bisa menyelamatkan seseorang dari kebinasaan.
Ahli ilmu lebih utama dari pada ahli ibadah.
Kewajiban orang yang tidak berilmu adalah bertanya kepada orang yang lebih berilmu.
Berfatwa tanpa ilmu bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar bahkan bisa menyebabkan terbunuhnya jiwa yang diharamkan.
Berbicara tanpa ilmu bisa menyebabkan kekufuran.
Langit terdiri dari rujuh lapis demikian juga bumi terdiri dari tujuh lapis.
Allah subhanahu wa ta’ala maha kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang mustahil bagi Allah subhanahu wa ta’ala.
Kebodohan adalah penyakit yang mematikan.
Ulama ibaratnya seperti bintang-bintang dilangit yang bisa dijadikan sebagai petunjuk arah.
Tidak ada sesuatupun yang lebih utama daripada ilmu.
Ulama adalah penguasa para raja.
Zaman dahulu yang menjadi bitonah (orang-orang dekat) para penguasa adalah ulama.
Seandainya para raja dan para putra mahkota kebahagiaan yang ada pada hati para ulama niscaya mereka akan merampasnya meskipun harus dengan pedang.
Kelezatan ilmu sangat luar biasa dan orang yang telah merasakan kelezatannya )tidak akan pernah merasakan lelahnya menuntut ilmu.
Ilmu akan menghasilkan cabang kemuliaan meskipun orang yang memilikinya adalah orang-orang yang miskin papa.
Ilmu akan mengangkat derajat orang mukmin di atas derajat yang tinggi di dunia dan di akhirat.
Ilmu akan mendekatkan hati-hati kaum muslimin meskipun fisik mereka berjauhan.
Semua orang ingin dekat dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
Setiap orang ingin dekat dengan para alim ulama.
Ilmu akan menjadikan seseorang menjadi kaya (kaya hati) meskipun orang ith Miskin.
Ilmu akan menjadikan seseorang terhormat meskipun bukan orang kaya.
Ahli ilmu adalah orang yang memakmurkan pasar-pasar akhirat. (Masjid, madrasah dan tempat-tempat untuk menuntut ilmu.
Para ulama dibandingkan dengan ahlu dunia secara kekayaan harta sangat jauh tapi di akhirat para ulama lebih baik kedudukannya.
“Kalau para raja dan putra-putra mahkota mengetahui apa yang ada di dalam hatiku niscaya mereka akan merampasnya dariku meskioun harus dengan pedang.”
Membahas ilmu termasuk jihad.
Bahtsul ilmi termasuk kebiasaan/tradisi para ulama.
Mencurahkan tenaga, pikiran dan harta untuk mencari ilmu merupakan bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Orang yang mengajarkan ilmu akan dipanggil sebagai orang yang agung di malakutul a’la (kerajaan langit).
ibnu Uyainah berkata: “Orang yang paling tinggi derajatnya adalah orang yang menjadi duta antara Allah subhanahu wa ta’ala dan para hamba-hambanya yaitu para nabi dan termasuk juga para ulama.”
Tidak ada karunia yang lebih utama daripada kenabian dan derajat tertinggi setelah kenabian adalah derajat orang-orang yang diberi ilmu.
“Barangsiapa ingin melihat majelis para nabi hendaklah dia melihat majelis para ulama.”
Imam Syafi’i berkata:”Jika para ahli fikih yang mengamalkan ilmunya bukan wali Allah maka tidak ada wali bagi Allah subhanahu wa ta’ala.”
Tidak ada sesuatu yang lebih utama setelah perkara-perkara wajib melebihi keutamaan menuntut ilmu.
Satu bab ilmu yang kita pelajari lebih kita cintai dari pada shalat sunah 1000 rekaat.
Menyibukkan diri dengan ilmu lebih utama daripada menyibukkan diri dengan ibadah-ibadah sunah karena manfaat ilmu dapat dirasakan oleh orang yang berilmu itu sendiri dan oleh orang-orang lain juga.
Ilmu bisa memperbaiki berbagai macam ibadah.
Para ulama adalah pewaris para nabi dan pewaris para nabi itu bukan ahli ibadah.
Menuntut ilmu hukumnya wajib.
Ulul ilmi adalah para ulama dan para pemerintah.
Ilmu akan langgeng meskipun pemiliknya telah mati.
Keutamaan ilmu sangatlah besar.
Abu Layla Turahmin, M.H.
20.03