BERNADZAR KEPADA SELAIN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA

153 Pembaca

BERNADZAR KEPADA SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK

يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا (الإنسان:7)

            Artinya:”Mereka menunaikan nadzar dan takut pada suatu hari yang azab Allah tersebar dimana-mana”.  QS:Al-Insan: 7.

Penjelasan ayat

            Dalam ayat ini Allah subhanahu wata’ala memuji hamba-hamba-Nya yang abror (baik), karena mereka menunaikan nadzar yang telah di tetapkan bagi dirinya sendiri sebagai bentuk taqorrub  (mendekatkan diri) kepada Allah subhanahu wata’ala, dan Dia menjelaskan bahwa pendorong mereka melakukan hal itu adalah imanannya kepada hari kiamat dan rasa takutnya terhadap azab Allah subhanahu wa ta’ala yang merata dan sangat dahsyat itu (pada hari kiamat kelak).

Mutiara Ayat

  1. Wajib menunaikan nazar yang bukan kemaksiatan.
  2. Takut pada hari kiamat adalah sifat orang-orang mukmin.
  3. Penetapan adanya hari kebangkitan.

Hubungan Ayat dengan Bab

            Ayat ini memuji orang-orang yang memenuhi nadzarnya, dan Allah subhanahu wa ta’al tidak akan memuji kecuali perbuatan wajib atau sunnah atau perbuatan meninggalkan perkara-perkara haram, oleh karena itu  memenuhi nadzar adalah ibadah dan memalingkan ibadah kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala adalah syirik.

وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ نَّفَقَةٍ اَوْ نَذَرْتُمْ مِّنْ نَّذْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُهٗ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ. (البقرة:270)

            Artinya:”Dan apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nadzarkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya, dan orang-orang zalim tidak ada baginya seorang penolongpun “. QS:Al-Baqarah:270.

Penjelasan Ayat

            Dalam ayat ini Allah subhanahu wata’ala mengabarkan kepada kita bahwa nafkah apa saja yang di infakkan oleh manusia atau nadzar apa saja yang di jadikan untuk mendekatkan diri kepada Allah subahanahu wa ta’ala maka sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala maha mengetahuinya walaupun pelakunya itu menyembunyikannya, kelak Allah subhanahu wa ta’ala akan membalasnya. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala memperingatkan dari kedholiman dalam memberi nafaqoh, dalam menunaikan nadzar dan dalam masalah yang lain. Dan Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan kepada mereka bahwa mereka tidak akan mendapatkan penolong baginya dan tidak ada orang yang sanggup menolak azab Allah jika Dia menghukumnya di sebabkan dosa-dosa yang mereka lakukan.  

Mutiara Ayat

  1. Penjelasan tetang luasnya ilmu Allah dan yang meliputi segala sesuatu
  2.  Nadzar adalah ibadah
  3. Semua bentuk kedholiman hukumnya haram

Hubungan Ayat dengan Bab

            Ayat ini menunjukkan bahwa Allah subhanahu wata’ala mengetahui  nadzar dan akan membalas (orang yang) menunaikannya jadi menunaikan nadzar adalah ibadah dan memalingkan ibadah kepada selain Allah adalah syirik.    

وفي الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((من نذر أن يطيع الله فليطعه ومن نذر أن يعص الله فلا يعصيه))

            Dalam kitab shohihain dari ‘aisyah rodhiyallah ‘anhu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bernazar dalam ketaatan kepada Allah maka tunaikanlah nazar itu, dan barangsiapa yang bernazar untuk menyelisihi-Nya maka janganlah ia menyelisihi-Nya (jangan tunaikan nazar itu).

Penjelasan Hadis

            Aisyah rodhiyallahu ‘a’nha mengabarkan kepada kita bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menunaikan nadzar apabila  nadzarnya itu dalam ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan beliau melarang manunaikannya apabila nadzarnya itu dalam kemaksiatan kepada-Nya.

Mutiara Hadis:

  1. Wajib menunaikan nazar jika nazar dalam ketaatan.
  2. Haram hukumnya menunaikan nazar dalam kemaksiatan akan tetapi harus ditebus dengan kafarah yamin (kafarah sumpah).

Abu Layla Turahmin, M.H.

Diterjemahkan dari Kitab Al-Jadid, Syarah Kitab Tauhid.

Tinggalkan komentar