# Allah Maha Baik dan Hanya Menerima Yang Baik #

174 Pembaca

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: (إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ: (يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحاً) (المؤمنون: الآية 51) ، وَقَالَ: (يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) (البقرة: الآية 172)،ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan apa yang telah diperintahkan pula kepada para rasul, maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul makanlah dari makanan yang baik dan kerjakanlah amal shalih.’QS: al-Mukminun: 51. Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman makanlah dari makanan yang baik yang telah kami rizkikan kepadamu.’ QS: al-Baqarah: 172. kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang seorang laki-laki yang telah melakukan perjalanan yang jauh dalam keadaan kusut dan kotor, dia menengadahkan tangannya ke langit, ’Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.’ Namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?” HR: Muslim.

Penjelasan

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dalam hadis ini menjelaskan tentang sabda Nabi shallallahu ’alaihi wa allam yang sarat dengan faidah ilmu yang sangat bermanfaat, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala adalah Zat yang maha baik, yang tidak menerima kecuali yang baik-baik saja, dan hanya memerintahkan sesuatu yang baik kepada kaum muslimin sebagaimana Dia memerintahkan hal tersebut kepada para rasul, Allah berfirman, “Wahai para rasul makanlah dari makanan yang baik dan kerjakanlah amal shalih.” QS: al-Mukminun: 51. Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman makanlah dari makanan yang baik yang telah kami rizkikan kepadamu.” QS: al-Baqarah: 172. Dalam kedua ayat tersebut Allah subhanahu wa ta ‘ala memerintahkan supaya para rasul dan orang-orang yang beriman memakan makanan yang baik, karena makanan merupakan sesuatu yang sangat penting bahkan menjadi sumber kekuatan bagi manusia yang setiap hari selalu dilakukan. 

Makan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang dilakukan paling tidak tidak kali sehari, makan menjadi sumber kekuatan manusia, sumber tumbuhnya daging dan darah manusia bahkan manusia bisa melakukan aktifitas sehari-hari disebabkan karena makanan yang dikonsumsi. Makanan yang dikonsumsi manusia sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan kejiwaan manusia. Bahkan sangat berpengaruh terhadap dikabulkannya doa yang ia panjatkan ataukah tidak. Sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam akhir hadis tersebut bahwa ada seorang laki-laki yang telah melakukan perjalanan yang sangat jauh yang sampai menyebabkan keadaannya kusut dan kotor, dalam keadaan seperti itu dia berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala, keadaan yang seharusnya menyebabkan doa yang dipanjatkannya itu mustajab di sisi Allah subhanahu wa ta’ala namun doanya itu tidak dikabulkan disebabkan karena makanannya yang haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram. 

Oleh karena pentingnya makanan itu bagi kehidupan umat manusia maka Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan supaya para rasul dan kaum muslimin memakan makanan yang baik dan tentu halal supaya bisa menjadikan orang tersebut mendapatkan kebaikan dan keshalihan.

Mutiara Hadis

  1. Hadis tersebut menunjukkan bahwa Allah subhanhau wa ta’ala adalah Zat yang maha baik dan tidak menerima kecuali sesuatu yang baik.
  2. Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan para rasul dan kaum muslimin untuk selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsinya jangan asal makan, namun harus diperhatikan kualitas dan kehalalannya.
  3. Seseorang hendaknya selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsinya baik darai segi kehalalan maupun kualitas makanan tersebut.
  4. Makanan merupakan sumber energi bagi manusia.
  5. Makanan akan menumbuhkan daging bagi manusia.
  6. Makanan yang dikonsumsi manusia sangat mempengaruhi akhlak dan keshalihan seseorang.
  7. Makanan yang baik menjadi sebab dikabulkannya doa sebagaimana makanan yang buruk (haram) menjadi sebab tidak dikabulkannya doa yang dipanjatkannya.

Tinggalkan komentar