Dusta

8 Pembaca

Pemateri: Dr. Abdullah Mubarak Bawadi.

Fawaid Ta’lim

Dosa lisan yang paling sering dilakukan manusia adalah dusta.

Dusta termasuk perkara yang dilarang dalam syari’at Islam.

Timsah maksudnya bukan buaya tapi laki-laki pendusta.

Dusta mengantarkan kepada perbuatan dosa dan dosa mengantarkan ke dalam api neraka, orang yang sering berdusta akan disebut sebagai pendusta di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

Ada dusta yang diperbolehkan jika memang di situ ada kemaslahatan yang sangat besar yaitu untuk memenangkan kebenaran dan untuk mengalahkan kebatilan.

Hukum asal dusta adalah haram.

Sebagaimana yang terdapat dalam kisah Nabi Dawud alaihissalam di dalam al-Quran, ketika ada dua orang yang berselisih dan minta keadilan kepadanya, dalam kisah tersebut dijelaskan bahwa malaikat datang kepadanya dengan memberi permisalan..

Contoh lain adalah perkataan Nabi Ibrahim alaihissalam yang mengatakan bahwa yang menghancurkan berhala-berhala itu adalah berhala paling besar padahal yang melakukannya Nabi Ibrahim sendiri, beliau juga menjawab istrinya sebagai saudarinya ketika ditanya oleh seorang raja yang meminta penjelasan kepadanya tentang siapakah wanita yang bersamanya padahal wanita itu ada istrinya. Nabi Ibrahim melakukannya untuk kemaslahatan dan maksud saudari yang dikehendaki Nabi Ibrahim adalah saudari seiman, tapi dipahami oleh raja tersebut sebagai saudari kandungnya dan ketika beliau disuruh ikut beribadah kepada berhala orang-orang musyrik beliau mengatakan saya sedang sakit.

Dusta diperbolehkan dalam keadaan sangat terpaksa dan tidak ada jalan lain selain dusta, jika masih ada jalan lain maka tidak boleh berdusta.

Turahmin, BA, S.Pd, M.H.

Masjid Bin Baz Pusat, Piyungan Bantul, Rabu 10 September 2025. 13.03.

Tinggalkan komentar