Menjaga Lisan

116 Pembaca

Masjid Jamilurrohman
27 februari 2023, 05.00-0545

Jalan keselamatan

Menjaga lisan dari semua perkara buruk.

Menjaga lisan sangat penting yaitu seseorang hendaknya selalu memperhatikan perkataannya, jika perkataan itu baik maka ia mengatakannya tapi jika setelah dipertimbangkan perkataan itu buruk maka ia tinggalkan.

Jenis-jenis perkataan:

  1. Perkataan yang murni baik maka boleh diucapkan.
  2. Perkataan yang murni buruk seperti ghibah, namimah, berbicara kotor maka tidak boleh diucapkan.
  3. Perkataan yang samar tidak bisa ditentukan baik atau buruk maka hendaknya ditinggalkan “barangsiapa menjaga dari perkara subhat maka ia telah menjaga kehormatannya”.

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

Berbicara yang baik sangat erat kaitannya dengan iman kepada Allah dan hari akhir.

Semakin sempurna keimanan seseorang semakin baik kontrol lisannya.

Bahaya lisan jika tidak terkontrol:

  1. Bisa menyesatkan diri sendiri dan orang lain.
  2. Bisa menyebabkan pembunuhan, pemukulan dan kekacauan.
  3. Bisa merusak diri sendiri, agama, keluarga dan masyarakat.
  4. Bisa menyebabkan kafir, fasik dan menjadi ahli bid’ah dll.

Keselamatan itu sangat erat kaitannya dengan lisan sehingga keselamatan semua anggota badan sangat tergantung pada lisan tersebut.

Menjaga lisan adalah kunci kebaikan dunia dan akhirat.

Melepaskan lisan tanpa kontrol adalah sebab kebinasaan dan keburukan dunia dan akhirat.

Diam dalam perkara yang tidak bermanfaat adalah keselamatan, “Barangsiapa yang diam ia akan selamat”.

Faidah menjaga lisan:

  1. Sebagai sebab untuk mendapatkan ampunan dosa dan diperbaiki amalannya.
  2. Sebagai penjamin untuk masuk surga.
  3. Sebagai jalan keselamatan.
  4. Sebagai jaminan kelurusan anggota badan.
  5. Sebagai peninggi derajat di surga.
  6. Sebagai kunci semua kebaikan.
  7. Sebagai tanda iman.

Jika ditanya dan tidak mengetahui jawabannya adalah saya tidak tahu.

Abu Layla Turahmin

Tinggalkan komentar